FLORIDA — Sebuah planet diyakini sangat mirip dengan Bumi telah ditemukan mengorbit sebuah bintang mirip matahari yang jauh. Ini memperkuat harapan menemukan kehidupan di tempat lain di alam semesta, kata ilmuwan AS sebagaimana dikutip Reuter Kamis (23/7).
Planet kembaran Bumi itu berdimensi sekitar 60 persen lebih besar dari Bumi, terletak 1.400 tahun cahaya di konstelasi Cygnus. Hal ini ditemukan oleh para astronom saat menggunakan teleskop ruang angkasa Kepler NASA. Disebutkan, planet itu  mengelilingi sebuah bintang yang mirip dengan Matahari dalam ukuran dan suhu,  tapi berumur lebih tua dari Matahari kita.
“Saya pikir  planet itu paling mirip dengan Bumi,” kata Jon Jenkins, astronom di Ames Research Center NASA dalam keterangan pers di Moffett Field, California. Dijuluki Kepler-452b, planet itu mengorbit bintang yang berusia sekitar 6 miliar tahun, lebih tua 1,4 milyar tahun dibandingkan dengan Matahari yang diperkirakan telah berusia 4,6 miliar  tahun. “Ini sungguh menakjubkan  bahwa planet ini telah menghabiskan 6 miliar tahun di zona habitasi bintang,” tambah Jenkins.
“Itu waktu yang cukup untuk memberi kesempatan bagi munculnya kehidupan  di suatu tempat, di permukaan atau di lautan, ketika semua bahan dan kondisi kehidupan yang diperlukan ada di planet ini,” jelasnya.
Kepler-452b diposisikan pada jarak ideal dengan bintang induknya. Seperti bumi dari matahari, planet ini menyelesaikan orbit selama 385 hari, dibandingkan dengan 365 hari waktu orbit Bumi. Pada jarak itu, suhu permukaan akan cocok untuk membentuk air dalam bentuk cair, kondisi diyakini penting untuk kehidupan. Para ilmuwan sebelumnya telah menemukan planet seukuran Bumi yang mengorbit di bintang yang disebut ‘”zona layak huni”. Tapi,  bintang-bintang itu –termasuk jenis bintang kuning G-2– tampak lebih dingin dan lebih kecil dari Matahari.
Untuk diketahui, sejak tahun 2009, NASA meluncurkan teleskop Kepler untuk misi survei sampling bintang terdekat dalam upaya untuk mengetahui apakah ada planet seperti Bumi yang beredar di galaksi sekitar kita.
“Temuan ini adalah kemajuan besar dalam menemukan planet seperti kembaran Bumi dengan bintang yang juga seperti Mataharu dalam ukuran dan suhunya,” kata Jeff Coughlin, ilmuwan pengguna Kepler pada SETI Institute di Mountain View, California. Berdasarkan ukurannya, para ilmuwan percaya Kepler -452b harus berbatu, seperti Bumi, meskipun teori yang didasarkan pada analisis statistik dan pemodelan komputer belum menunjukkan bukti secara langsung.
“Dengan radius 60 persen lebih besar dari Bumi, planet ini memiliki peluang lebih baik untuk memiliki batuan seperti Bumi dibanding planet-planet lainnya yang menjadi kandidat kembaran Bumi,” ungkap Jenkins.
Jika demikian, Kepler-452b bisa betbobot sekitar lima kali lebih besar dari Bumi dan memiliki gravitasi yang dua kali lebih kuat seperti apa yang ada di permukaan bumi. Planet ini juga bisa memiliki atmosfer tebal, langit mendung dan gunung berapi aktif, kata Jenkins.
Dengan ditemukannya Kepler-452b, teleskop telah menemukan 1.030 planet dikonfirmasi dan mengidentifikasi sekitar 4.700 calon planet. Daftar planet potensial mirip Bumi ada 11 kandidat, di mana sembilan di antaranya ada pada lintasan bintang seperti Matahari.
Teleskop tidak dapat melihat planet secara langsung, tetapi mengukur perubahan spekturm cahaya yang datang dari bintang sasaran. Program komputer yang canggih dan pengamatan tindak lanjut dengan teleskop berbasis darat kemudian menentukan apakah beda spektrum cahaya yang disebabkan oleh planet-planet melintas di depan bintang induknya. Jarak bisa dihitung dengan membandingkan jarak relatif pandangan terhadap garis teleskop Kepler.
Upaya untuk mengetahui apakah Kepler-452b benar-benar bisa menjadi planet kembaran Bumi seperti yang diharapkan agaknya belum tersedia dalam waktu dekat. Untuk memastikannya kita minimal harus menunggu adanya teleskop generasi baru yang lebih sensitif, kata administrator  NASA John Grunsfeld. Penelitian ini selengkapnya akan dipublikasikan dalam The Journal Astronomi mendatang.