Jakarta – Sepanjang 2016, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan (Kemenristekdikti) telah menghasilkan berbagai capaian kinerja sesuai misi yang diembannya. Capaian Kinerja 2016 dan Program 2017 dipaparkan Menristekdikti, Mohamad Nasir dalam Media Gathering sekaligus Refleksi Akhir Tahun 2016, di Jakarta pada Rabu (28/12/2016).
Untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi, Kemenristekdikti telah memberikan bantuan pendanaan pendidikan bagi mahasiswa khususnya diploma dan sarjana melalui skema beasiswa. Pada 2016, total penerima Beasiswa Bidikmisi 307.833 mahasiswa, Afirmasi Pendidikan (Adik) Papua dan daerah 3T sebanyak 2.500 orang, serta beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA) 61.904 orang.
Pada 2017, beasiswa Bidikmisi baru sebanyak 80.000 mahasiswa, beasiswa Adik Papua sebanyak 2.500 orang, sedangkan untuk beasiswa PPA kuotanya menjadi 130.000 mahasiswa.Â
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi, Kemenristekdikti melakukan upaya pencegahan ijazah palsu melalui penomoran Ijazah Nasional (PIN) dan Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL). Sistem ini bisa akses di http://belmawa.ristekdikti.go.id/ijazah. “Jika tidak masuk pangkalan data berarti ijazah tersebut palsu,” terang Nasir dalam acara bertema Menatap Kinerja 2016, Menyulam Karya 2017.
Selain itu, juga dilakukan akreditasi program studi melalui BAN-PT. Pada 2016 jumlah prodi yang terakreditasi A mengalami peningkatan sebesar 2.356 prodi dibandingkan tahun 2015 sebanyak 1.785 prodi.
Dalam rangka penguatan kelembagaan, Kemenristekdikti telah melakukan beberapa langkah antara lain mendorong agar perguruan tinggi Indonesia masuk top 500 dunia. Pada 2016, dua universitas yang masuk top 500 dunia adalah Universitas Indonesia (UI) di urutan 325 dan Institut Teknologi Bandung (ITB) di posisi 401.
Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditargetkan ikut masuk rangking top 500 dunia, menempati posisi 501. Peringkat ini naik dibandingkan tahun 2015 yang berada di posisi 551. Pada 2017, Kemenristekdikti kembali menargetkan tiga perguruan tinggi negeri masuk top 500 dunia. “Semoga UGM bisa masuk tahun 2017,” kata Nasir.
Untuk perguruan tinggi (PT) yang terakreditasi A, pada 2016 jumlahnya mencapai 48 PT dari target 39 PT. Menurut Menristekdikti, ada beberapa hal yang harus diperbaiki agar perguruan tinggi mendapat akreditasi A, yaitu kualitas dosen, peningkatan infrastruktur pendidikan, dan riset yang harus semakin baik. Dalam kesempatan tersebut, Menristekdikti menegaskan tidak akan mengintervensi BAN PT.
Kemenristekdikti juga berhasil mendorong lahirnya 12 Science Technopark (STP) yang unggul yang berada di Solo, Bandung (ICT), Cibinong, Pasar Jumat, Puspitek, Sukamandi, Jember, IPB, ITB, UGM, Medan, dan Bandung (teh). Capaian lainnya adalah lahirnya 27 Pusat Unggulan Iptek (PUI) dari target 16 PUI.
Untuk penguatan sumber daya, Kemenristekdikti pada 2016 mengeluarkan Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dengan capaian batch I sebanyak 57 mahasiswa dengan 27 promotor yang telah menghasilkan 73 publikasi internasional. Pada batch II sebanyak 322 mahasiswa dengan 176 promotor dengan hasil 76 publikasi internasional.
Kemenristekdikti juga memberikan Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI) untuk S2 dan S3 dengan capaian ada 1.979 dosen studi di 47 PT dalam negeri dan 168 dosen studi ke 16 negara tujuan. Serta melakukan agenda Visiting World Class Professor yang diikuti 41 peserta dari berbagai negara yang mengunjungi 30 PT di Indonesia. Â
Untuk publikasi ilmiah terindeks Scopus pada 2016 ditargetkan 6.229, capaiannya per 22 Desember 2016 mencapai 9.457 publikasi. Dengan adanya reformasi regulasi, pertumbuhan jurnal ilmiah terindeks DOAJ (Directory of Open Access Journals) meningkat dari 229 jurnal pada 2015 menjadi 484 jurnal. “Capaian ini lebih baik dibandingkan Negara ASEAN,” lanjut Menristekdikti.
Sementara itu, target kumulatif paten pada 2015 dan 2016 sebesar 1.735, capaiannya adalah 1.960 paten.
Pada program penguatan inovasi, produk inovasi yang dihasilkan sebanyak 40 buah, melampui target yang tetapkan sebanyak 15 buah. Produk-produk inovasi yang dihasilkan antara lain sistem navigasi ADS-B, smart card, implant tulang, plastik komposit, smelter, EKG Kanal Telemetri, Sediaan Obat Neurat Fitofarmaka, rubber air bag, sepeda motor listrik, Computer Based Interlocking (CBI), Base Station 4G, smartphone 4G, dan lain-lain.
Capaian Kinerja 2016 mengantarkan Kemenristekdikti meraih beberapa penghargaan diantaranya penghargaan sebagai kementerian dengan kontribusi PNBP terbesar dalam APBN dan predikat tingkat kepatuhan tinggi peringkat ke-3 dari seluruh K/L terhadap standar pelayanan publik.
Pada 2017 Kemeristekdikti akan terus melanjutkan program prioritas dan melakukan beberapa terobosan baru diantaranya: program beasiswa diploma program revitalisasi pendidikan Vokasi (Politeknik), kontrak World Class Professor, pemberian hibah kepada PTS, dan program detasering dosen. Kemenristekdikti juga akan memberikan paket bantuan pendanaan riset dan pengembangan, serta program peningkatan inovasi yang mendorong lahirnya perusahaan pemula berbasis teknologi.