Indonesia Jadi Barometer Pertumbuhan Digital Startup

alt

Jakarta-Technology-Indonesia.com. Pada 2017, Indonesia menjadi barometer pertumbuhan perusahaan pemula (startup) khususnya digital startup. Tingkat pertumbuhan digital startup di Indonesia pada 2016 tertinggi di kawasan Asia Tenggara, 3,5 kali lipat dibanding 2015.
 
Hal tersebut disampaikan Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe dalam Sosialisasi Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Tahun Anggaran 2018 di Hotel Kartika Candra, Jakarta, pada Kamis (7/12/2017). Dalam acara yang dihadiri Menristekdikti Mohamad Nasir ini diselenggarakan penandatanganan kesepakatan bersama antara Tenant PPBT dengan Lembaga Perbankan, Perorangan dan Industri. 
 
“Tumbuh dan berkembangnya industri-industri inovatif atau perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) di Indonesia akan memberikan manfaat pada terciptanya lapangan pekerjaan, meningkatnya ekonomi lokal, menambah pemasukan pajak, menghasilkan devisa dari ekspor dan penggunaan produk lokal,” ungkap Jumain.
 
Jumain memaparkan, program Direktorat PBBT dibawah Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi pada tahun 2017 telah menghasilkan 458 tenant dan calon PPBT. Rinciannya, 137 tenant masyarakat umum yang berasal dari inkubator lembaga litbang, perguruan tinggi dan swasta. Sebanyak 116 tenant mahasiswa atau dosen non PNS dari perguruan tinggi. Serta, 205 calon PPBT mahasiswa atau dosen dari perguruan tinggi.
 
Sepanjang 2017 Direktorat PPBT telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung produk inovasi ke arah hilirisasi dan komersialisasi. Diantaranya pelatihan dan pendampingan bagi inkubator maupun tenant.
 
Kegiatan tersebut antara lain monitoring dan evaluasi (Monev) untuk melihat kesesuaian dan hasil akhir dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan inkubator, tenant, dan Calon PPBT di berbagai daerah pada November 2017. “Dalam pelaksanaan Monev ini kami mengajak Bappenas, BPK, dan DJA. Respon mereka cukup bagus dan sangat mengapresiasi apa yang telah kami lakukan,” lanjutnya.
 
Menurut Jumain, pada akhir 2017 ada empat tenant PPBT yang melakukan kontrak bisnis dengan investor. Keempat tenant ini melakukan kontrak kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri dan PT Kimia Farma dalam hal pendanaan dan pemasaran. 
 
Empat tenant PPBT tersebut adalah Nutrilaksi, inovasi cookies dan minuman siap saji berkhasiat meningkatkan ASI dari CV Galohgor Nutrasetikal. Kedua, Kefir berskala industri dengan berbagai varian rasa dari CV Sari Burton. Ketiga, Beras Pratanak berindeks glikemik rendah dan kaya nutrisi untuk penderita diabetes dan diet dari CV Platinum Dipa Sejahtera. Serta, Palaboo, minuman khas Bogor berbasis buah pala dari PT Gunung Sari Wiar Sadana.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author