Teknologi Baru Ubah Peta Manajemen Risiko

alt
 Seminar “Re-Shaping Risk Management Strategy With Technology” di Jakarta (Foto PPM/Arif Rachman)
 
JAKARTA – Teknologi merupakan ‘tulang punggung’ keberlangsungan sebuah perusahaan. Namun, lahirnya teknologi baru muncul risiko-risiko yang belum pernah ada. Karena itu, perusahaan harus menyesuaikan strategi manajemen risiko agar tidak tergerus oleh dampak teknologi. 
 
Direktur Eksekutif PPM Manajemen, Bramantyo Djohanputro mengatakan pada era modern, perkembangan teknologi yang semakin tidak terbendung menuntut perusahaan untuk dapat mengaplikasikan teknologi tersebut dalam lingkup operasional dan bisnis. Namun, bersama lahirnya teknologi baru muncul risiko-risiko yang belum pernah ada.
 
“Maka tanpa ampun kita harus menyesuaikan strategi manajemen risiko perusahaan kalau tidak mau tergerus oleh dampak teknologi yang kita pakai sendiri. Perkembangan teknologi yang pesat mengubah peta manajemen risiko,” ungkap Bramantyo dalam seminar “Re-Shaping Risk Management Strategy With Technology” di Jakarta, Kamis (23/2/2017).
 
Seminar ini membahas risiko-risiko baru sebagai dampak dari teknologi baru dan menyoal pengembangan strategi manajemen risiko 2020. Dalam seminar ini PPM Manajemen menggandeng LSPMR (Lembaga Sertifikasi Manajemen Risiko) dan Mataharimall.com. 
 
Menurut Bramantyo, transformasi peta strategi manajemen risiko diperlukan mulai dari tahap identifikasi sampai dengan mitigasi, khususnya bagi perusahaan-perusahaan di industri yang memiliki ketergantungan besar pada teknologi.
 
Direktur Jasa Pengembangan Eksekutif PPM Manajemen, Reni Lestari Razaki mengungkapkan penggunaan teknologi bak pedang bermata dua bagi perusahaan. “Positifnya, teknologi dapat digunakan bagi proses manajemen risiko. Namun di sisi lain akan memunculkan efek negatif yaitu risiko-risiko baru, seperti misalnya kebocoran data atau informasi perusahaan (cyber crime) ataupun terganggunya operasional perusahaan,” kata Reni.
 
Dalam seminar tersebut, Hadi Wenas, CEO Mataharimall.com menjelaskan mengenai Risk Management in Disruptive Technology Industry. Lelaki  Gen X bergaya Gen Y ini mengatakan bahwa kesalahan terbesar dalam risk management disebabkan karena kita tidak cukup cepat mengambil tindakan sehingga tertinggal jauh oleh para pesaing lainnya.
 
Seminar juga menghadirkan pembicara Herson C. Mandiangan, Head of IT Consulting Multimatics dan Herutama Trikoranto, Direktur Pengembangan PT Pertamina EP.
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author