Technology-indonesia.com – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V memperluas pemasaran bahan bakar non subsidi Pertalite di wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan tersedianya Pertalite di Terminal BBM (TBBM) Tenau pada awal Mei ini. Sebelumnya, bahan bakar Pertalite untuk wilayah NTT disuplai dari TBBM Maumere dan TBBM Atapupu.
Marketing Branch Manager NTT Fanda Krismianto menyatakan, TBBM Tenau merupakan TBBM utama pasokan BBM untuk Kupang. Tersedianya Pertalite di TBBM Kupang ini akan memudahkan perluasan pasar Pertalite untuk wilayah Kupang dan sekitarnya. “Sebelumnya khusus untuk Kupang, suplai Pertalite dipasok dari TBBM Atapupu melalui tanker kecil dengan jarak tempuh 8-9 jam,” terang Fanda dalam siaran persnya, Kamis (4/5/2017).
Saat ini di Kupang baru ada 5 SPBU yang menyediakan Pertalite. Tersedianya stock Pertalite di TBBM Tenau, Pertamina berencana menambah outlet Pertalite sebanyak 15 SPBU lagi di Kupang pada tahun ini.
TBBM Tenau memiliki satu tangki khusus Pertalite berkapasitas 2500 kiloliter sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan stok Pertalite. Total kapasitas BBM di TBBM Tenau mencapai 31.000 kiloliter untuk semua produk. Suplai BBM dan BBK untuk TBBM Tenau berasal dari TBBM Manggis Bali dan TBBM Tanjungwangi Jawa Timur melalui tanker.
Area Manager Communication & Relation Pertamina Jatim Balinus Heppy Wulansari menjelaskan pada triwulan I tahun 2017 ini, konsumsi Pertalite di NTT terealisasi sebesar 3.241 kiloliter. Dengan tersedianya sarana dan fasilitas Pertalite di TBBM Tenau ini, Pertamina optimis bisa mencapai target penjualan Pertalite di NTT sampai 48.418 kiloliter hingga akhir tahun ini.
Dari sisi perluasan SPBU, dijelaskan jika dari total 66 SPBU di NTT, untuk saat sudah 18 SPBU menyediakan Pertalite tersebar di seluruh wilayah NTT. Targetnya hingga akhir tahun ada penambahan hingga 50 SPBU yang menyediakan Pertalite. Selain TBBM Atapupu dan TBBM Tenau, Pertalite untuk wilayah NTT juga di pasok dari TBBM Reo.
Pertalite merupakan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi dari Pertamina ber-oktan 90 dengan tambahan zat aditif sehingga mesin lebih terawat dan jangkauan menjadi lebih jauh dengan harga terjangkau.