BRIN dan PT Tuban Steel Work Kembangkan Peralatan Proses untuk Industri Migas

TechnologyIndonesia.id – Kebutuhan bahan bakar dalam negeri di Indonesia saat ini sangat tinggi yang sebagian dipenuhi dari impor. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam negeri dan mencapai ketahanan energi, Indonesia membutuhkan pertumbuhan industri kilang minyak dalam negeri.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi kilang minyak di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) bersamaan dengan proyek kilang minyak baru (Grass Root Refinery). Dengan revitalisasi 5 kilang di Cilacap, Balikpapan, Plaju, Balongan, dan Dumai, maka produksi diestimasi akan meningkat 150%.

Pembangunan kilang-kilang tersebut bersamaan dengan berbagai proyek petrokimia yang membutuhkan peralatan proses yan dapat meningkatkan ekonomi dalam negeri bila manufacturing dan aktifitas fabrikasi nya dilakukan di dalam negeri.

Salah satu peralatan yang diperlukan adalah process column vessel dan peralatan internalnya. Selama ini peralatan tersebut didesain dan mayoritas dimanufaktur oleh perusahaan dari luar negeri, sehingga komponen TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) nya relatif rendah.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) menggandeng PT Tuban Steel Work (TWS) untuk mengembangkan peralatan proses untuk industri minyak dan gas bumi serta industri proses kimia. Kerja sama ini ditandatangani dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Kepala Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur Hens Saputra mengatakan kerja sama riset ini pada intinya menggabungkan potensi, pengalaman riset, fasilitas laboratorium dan simulasi engineering yang selama ini dimiliki oleh BRIN dengan pengalaman fabrikasi dan manufacturing yang dimiliki PT. Tuban Steel Work (TWS).

“Kombinasi tersebut tentunya dapat dianggap sebagai upaya hilirisasi riset BRIN agar dapat digunakan oleh manufaktur dalam negeri dalam mendukung proyek proyek pembangunan pabrik kimia dan Migas di Indonesia dan bila dimungkinkan diekspor ke negera lain,” ujar Hens dikutip dari laman brin.go.id pada Minggu (19/11/2023).

Hens menambahkan Kerja sama riset ini pada intinya mengabungkan potensi, pengalaman riset, fasilitas laboratorium dan simulasi engineering yang selama ini dimiliki oleh BRIN dengan pengalaman fabrikasi dan manufakturing yang dimiliki PT Tuban Steel Work (TWS).

Kombinasi ini merupakan upaya hilirisasi riset BRIN agar dapat digunakan oleh manufaktur dalam negeri dalam mendukung proyek proyek pembangunan pabrik kimia dan Migas di Indonesia dan bila dimungkinkan diekspor ke negera lain.

Upaya hilirisasi ini diharapkan dapat meningkatkan TKDN peralatan proses dimaksud dan menciptakan lapangan kerja terdidik di bidang peralatan proses untuk Industri Migas dan Proses Kimia.

Sementara itu, Direktur PT Tuban Steel Work (TSW), I Ketut Parwatha, mengatakan bahwa kerja sama ini akan memberi dampak positif tidak hanya untuk BRIN dan PT TSW saja, tapi juga untuk bangsa dan negara.

“Kolaborasi BRIN dan PT TSW tentunya dapat meningkatkan TKDN, kita harus bisa mengurangi ketergantungan dengan luar negeri dengan meningkatkan unsur-unsur teknologi dalam negeri sehingga dapat bersaing dengan baik,” kata I Ketut.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Dewan Pengarah BRIN, Surat Indrijarso menyampaikan kolaborasi riset ini sangat penting tidak hanya semata-mata di penandatangan PKS saja, untuk itu harus tetap memperhatikan fasilitas yang mendukung seperti SDM yang unggul dan sarana prasarana yang dimiliki, karena TKDN adalah suatu aspek penting dalam hal rantai pasokan di dalam negeri.

“Yang lebih penting, produk PT TSW dapat digunakan oleh user dalam negeri, dan BRIN selain berperan sebagai pendampingan BUMN untuk memenuhi spek produk sesuai kebutuhan masyarakat dan juga harus bisa memfasilitasi memasarkan produk-produk dalam negeri,” ungkap Surat Indrijarso.

Langkah kedepan adalah melakukan perbaikan/penyempurnaan desain peralatan internal column yang sudah ada dan telah dibangun, riset dan inovasi untuk mendapatkan desain baru internal column, pengujian performance desain, penyusunan draft permohonan Kekayaan lntelektual dan pembuatan karya tulis ilmiah nasional dan/atau internasional.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author