Tuntutan pengguna mobil yang lebih ramah lingkungan di Indonesia semakin meningkat. Salah satunya adalah penggunaan energi listrik sebagai alternatif pengganti BBM. Riset di berbagai lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi telah menghasilkan beberapa prototipe kendaraan berbasis listrik. Â
Untuk itu, Kementerian Riset dan Teknologi menggelar roadmap pengujian beberapa mobil listrik di Kampus Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada 21-22 November 2013. Mobil listrik ramah lingkungan yang diujicoba antara lain, Selo, Gendhis, eSemar serta mobil listrik jenis City Car (Evina) dan Bus Eksekutif (Dasep Ahmadi).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta bersama Rektor UGM, Pratikno mengendarai sendiri mobil listrik sport ‘Selo’ dari Balairung Gedung Pusat UGM menuju Boulevard dan kembali ke Balairung. Menristek juga menjajal mobil listrik ‘Gendis’ dan bus. “Saya bisa merasakan sendiri mobil listrik begitu nyaman, halus suaranya, dan rem tidak macet,” katanya.
Mobil listrik sport ‘Selo’ memiliki spesifikasi motor Eve-Drive 130 Kw setara dengan 180 HP dan menggunakan gear box otomatis dengan empat percepatan. Sedang rem depan menggunakan wheelwood dengan enam pot dan rem belakang empat pot. Selo bisa berlari hingga 200 km/jam.
Menristek mengatakan mobil ‘Selo’ dan ‘Gendis’ ini menunjukkan jika bangsa Indonesia memiliki keunggulan dan kemampuan membuat mobil. Untuk mengembangkannya, harus ada leap frog (lompatan katak) agar tidak ketinggalan dengan negara lain. “Kalau kita buat mobil yang biasa, terus ikut pameran internasional dianggap masih belajar,” kata Gusti.
Ia mengatakan, Kemenristek membuat skala pengembangan mobil listrik yaitu riset dasar mulai dari skala tingkat satu sampai tiga. Riset terapan pada skala empat sampai enam, dan tingkat produksi dari skala tujuh sampai sembilan.
Â
Mobil yang diuji pada hari ini, sudah sampai tingkat skala 7. “Kalau lolos akan naik ke-8. Di tingkat 8 itu sudah berkoordinasi dengan kementerian lain dan sembilan mulai produksi massal,” jelasnya.
Sementara Rektor UGM, Pratikno mengungkapkan pihaknya sedang berkonsentrasi penelitian baterai. Baterai lithium yang digunakan mobil listrik yang digunakan ujicoba masih sangat berat dan powernya belum maksimal. “Kita sedang meneliti bisa membuat baterai yang kecil dan ringan, tetapi bisa menyimpan power yang banyak,” kata Pratikno.
Setelah Yogyakarta, roadmap pengujian ini rencananya akan diadakan di beberapa kota besar, yaitu di Bandung 26-27 Nopember, Solo 3-4 Desember, Surabaya 9 Desember, dan Jakarta 13-14 Desember 2013. Roadmap ini bertujuan agar masyarakat bisa melihat langsung mobil listrik karya anak bangsa.