Gambaran realisasinya, kata Suroyo, nantinya penumpang KA Jabotabek cukup membayar satu tiket elektronik dan ketika sampai pada stasiun tertentu langsung bisa meneruskan dengan busway. “Sejumlah titik yang dikaji antara lain, Stasiun Juanda,” katanya.
Jika program ini terealisasi, kata Suroyo, diharapkan prilaku masyakarat agar mencintai angkutan umum karena lebih efisien ketimbang membawa mobil pribadi. “Jadi, nanti penumpang KA Jabotabek dan bus way, cukup dengan satu tiket. Cuma berapa harga tiketnya, masih harus dikaji lagi,” katanya.
Direktur utama PT KAI Commuter, anak perusahaan PT Kereta Api (Persero), Kurniadi Atmosasmito menambahkan, pengelolaan dengan sistem elektronik pada Commuter akan memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kereta api.
Commuter melakukan kerja sama dengan lima bank yakni Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BCA dan Bank DKI dalam menyediakan pemesanan tiket online (E-Ticketing). “Pemesanan bisa dilakukan online,” ujar Kurniadi.
Dari data Departemen Perhubungan, jumlah penumpang kereta api Jabodetabek mencapai 4.000 orang perhari. Bagi para pelanggan yang mengunakan e-Ticketing, pemesanan dilakukan dengan pembayaran melalui lima bank tersebut.
Selain itu, untuk mempermudah masayarakat mengakses layanan informasi, KAI Commuter akan mengembangkan fasilitas layanan seperti C-Care, C-Track, C-Point dan C-Web. Dengan C-Care, kata Kurniadi, penumpang bisa berkomunikasi langsung dengan unit layanan Commuter. Sementara fasilitas C-Point adalah layanan pelanggan dapat mengetahui posisi KRL melalui telepon seluler.(ap)