CIDES: Subsidi Energi Harus Berpihak Rakyat

Jakarta- Saat ini Pemerintah tengah membahas perubahan APBN 2010 yang berkaitan dengan asumsi ekonomi makro dan pengeluaran, termasuk subsidi energi. Kenaikan harga minyak menyebabkan pengeluaran subsidi energi bertambah dari Rp 99,4 Trilyun menjadi Rp 144 Trilyun. Subsidi energi ini ditimbulkan oleh kenaikan dari subsidi BBM dan subsidi TDL yang masing-masing meningkat menjadi Rp 87 Trilyun dan Rp 57 Trilyun. Sebelumnya subsidi BBM hanya sebesar Rp 59 trilyun, dan subsidi tarif listrik hanya berkisar Rp 40,4 Trilyun.

Wacana ini diungkapkan dalam sebuah Dialog Ekonomi Politik CIDES (Center for Information and Development Studies), mengenai Komitmen Pemerintah terhadap Pengembangan Ekonomi Rakyat.(5/4) Pengamat Ekonomi CIDES, Umar Juoro,”Perubahan APBN diperlukan untuk meningkatkan subsidi energi karena naiknya harga minyak dan penyesuaian harga TDL belum dilakukan secara meluas.”

Namun saat ini, lanjutnya,” Pemerintah secara politis, tidak akan menaikkan harga BBM dan TDL, oleh karena itu maka subsidi energi harus ditingkatkan.” ungkap Umar Juoro.

Pengamat Politik, Indria Samego, menambahkan, “Pemerintah harus memprioritaskan pengembangan infrastruktur listrik, telekomunikasi dan sarana jalan, pada kawasan Indonesia bagian timur.”

Selain itu, kebutuhan pengembangan infrastruktur gas untuk memasok kebutuhan industri pupuk, untuk mendukung kestabilan harga pupuk petani. Ini terkait dengan agenda pengembangan perekonomian nasional dengan prioritas ekonomi rakyat. Indria juga mendorong pengembangan dan pembentukan ekonomi kreatif pada skala usaha kecil dan menengah.(ap)

You May Also Like

More From Author