Secara bertahap, Hawai berencana mengurangi impor minyak. Untuk memenuhi keburuhan energinya, Hawaii akan lebih memprioritaskan sumber-sumber energi terbarukan. 2045 atau 30 tahun mendatang, Hawaai akan menggunakan 100% energi terbarukan.
Jika target itu terpenuhi, Hawaii akan menjadi negara bagian pertama yang tidak bergantung sama sekali pada energi fosil. Akan menjadi kawasan pertama yang sepenuhnya menggunakan sumber-sumnber energi terbarukan.
UU terbaru yang disepakati legislatif di sana, menurut Scientific American, telah mentargetkan agar kelal pada 2045, Hawaii akan sepenuhnya energi hijau yang terbarukan. Pemerintah setempat diberi mandat untulk membuat peta jalan sekaligus langkah-langkah operasional untuk memangkas penggunaan energi fosil, dan, secara bertahap beralih ke penggunaan sumber-sumber energi alternatif yang terbarukan seperti angin, sinar matahari, gelombang laut, geotermal dan bioenergi.
Berdasarkan amanah UU Clean Energy Initiative Hawaii yang mulai berlaku Juni 2015, pemerintahan Hawaii diminta memangkas impor bahan bakar migas sebesar-besarnya. Selama ini, impor migas harus dilakukan untuk mensuplai 93% kebutuhan energinya. Akibatnya, biaya listrik di Hawaii terbilang paling mahal, sekitar sekitar 175 persen lebih tinggi dari rata-rata biaya listrik di AS. Dalam waktu dekat, Hawaii memiliki target mendapat sekitar 22 persen listrik dari energi terbarukan, sebagian besar dari angin dan matahari.
“Ini adalah langkah penting dalam upaya kami mengurangi ketergantungan terhadap minyak impor yang mahal,’’ kata Mark Glick, pejabat administrator Kantor Energi Hawaii State . Menurutnya, UU itu telah menjadi payung hukum yang kuat untul menuju era ekonomi yang hijau dan aman bagi lingkungan.
Di bawah Clean Energy Initiative, Negara Bagian Hawaii akan fokus ke pengembangan energi “bersih” seperti i pembangkit listrik tenaga air, biomassa, panas bumi, sel bahan bakar hidrogen, gelombang laut dan tindakan pasang surut, angin, sumber energi surya dan lainnya.
Anthony Kuh, direktur Energi Terbarukan dan Pulau Sustainability Group di University of Hawaii di Manoa, mengatakan, target ambisius itu menyajikan banyak tantangan. Tetapi , dengan sinergi dan kerjasama banyak pihak dia yakin dapat dicapai pada waktunya.
Selain Hawaii, negara bagian lain tampaknya termotivasi untuk mengambil langkah serupa. Gubernur California Jerry Brown belum lama ini mengumumkan bahwa pihaknya sedang bersiap menjadi negara hijau. Targernya, pada tahun 2030, penggunaan energi fosil akan disubtitusi sampai 40% dengan energi terbarukan. Sementara itu, New York juga berencana memangkas kpnsumsi energi migas hingga 80% pada pertengahan abad (2050).