BRIN – LPDP Luncurkan Program Apresiasi Talenta Riset dan Inovasi Tahun 2023

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk pertama kalinya meluncurkan Program Apresiasi Talenta Riset dan Inovasi 2023. Program ini sebagai bentuk apresiasi bagi para ilmuwan, pakar, atau praktisi yang telah memberikan sumbangan nyata dan bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Apresiasi akan diberikan dalam bentuk penghargaan yang terdiri dari Habibie Prize, Indonesia Inovator Award, Sarwono Award dan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture, Nurtanio Award dan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture serta Siwabessy Award dan G.A Siwabessy Memorial Lecture.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan melalui program manajemen talenta nasional, pemerintah menargetkan peningkatan rasio sumber daya manusia per satu juta penduduk yang mendapatkan pengakuan dari dunia internasional di bidang riset dan inovasi.

“Dari program ini diharapkan muncul talenta-talenta bangsa yang dapat mengangkat national pride di bidang riset dan inovasi seperti Nobel, Breakthrough Prize, dan lainnya,” terang Handoko saat Peluncuran Program Apresiasi Talenta Riset dan Inovasi Tahun 2023 pada Senin (19/6/2023) di Auditorium Gedung BJ. Habibie Jakarta.

Untuk meraih hal tersebut, Handoko menegaskan, pemerintah berkomitmen menyusun arah kebijakan dan strategi yang mencakup perluasan talent pool riset dan inovasi, perbaikan ekosistem dan akuisisi, pembinaan dan fasilitasi talenta yang terintegrasi dan berkesinambungan, apresiasi talenta riset inovasi serta penguatan wahana riset di Indonesia.

Dalam kerangka desain besar Manajemen Talenta Nasional 2022-2045, periode 2022-2024 merupakan fase transformasi untuk memperkuat infrastruktur pendukung terwujudnya ekosistem Manajemen Talenta Nasional. Infrastruktur yang dimaksud mencakup basis data terpadu, kerangka regulasi, pemetaan kebutuhan, ketersediaan talenta, dan inisiasi kebijakan terobosan.

Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto menjelaskan program ini merupakan bagian integral dari BRIN untuk memperbaiki dan memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Indonesia. Program ini juga merupakan implementasi best practices dan dilaksanakan di negara lain yang telah mengalami kemajuan besar di dalam berinovasi. Pada gilirannya juga akan mendorong pada meningkatnya indeks inovasi global Indonesia.

“Kita tentunya memberikan dorongan positif bagi para peneliti yang terus menghasilkan karya-karya berkualitas tinggi. Hal ini juga akan meningkatkan citra dan reputasi riset di Indonesia secara keseluruhan,” paparnya.

Ada beberapa penghargaan yang akan diberikan bagi para ilmuwan, pakar, atau praktisi. Pertama, Habibie Prize untuk lima bidang keilmuan yaitu bidang Riset Dasar, Kedokteran dan Bioteknologi, Ilmu Rekayasa, Ekonomi Sosial dan Hukum, serta Kebudayaan dan Agama.

“Kedua, Indonesian Innovator Award. Ketiga, Sarwono Award dan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture. Keempat, Nurtanio Award dan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture. Kelima Siwabessy Award dan G.A Siwabessy Memorial Lecture. Adapun besaran hadiah untuk masing-masing Rp 400 juta, dan Memorial Lecture Rp 25 juta,” ungkapnya.

Habibie Prize, sebelumnya bernama Habibie Award yang dikelola Yayasan Habibie. Menurut Andin, pengelolaan Habibie Award oleh BRIN menunjukkan bahwa pemerintah mempunyai komitmen dan pengakuan yang tinggi di berbagai bidang riset dan inovasi.

“Hal ini sebagai bentuk apresiasi nyata pemerintah dalam mengangkat derajat dan martabat bangsa melalui kontribusi ilmiah dan teknologi,” ucapnya.

Andin mengungkapkan, LPDP sebagai lembaga yang mengelola dana abadi di bidang pendidikan merasa bangga dapat berpartisipasi dalam memberikan apresiasi kepada para talenta. Saat ini, LPDP diberi amanah untuk mengelola empat jenis dana abadi di bidang pendidikan termasuk pesantren, penelitian, perguruan tinggi, dan kebudayaan. Total dana abadi yang dikelola hingga saat ini mencapai Rp 134,1 T.

“Pengelolaan dana abadi tersebut digunakan untuk membiayai delapan program Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) yang dikelola BRIN. Adapun delapan program RIIM tersebut meliputi kompetisi, investasi, start up, ekspedisi, joint fund, pengujian produk inovasi pertanian dan kesehatan, serta apresiasi talenta riset nasional,” lanjutnya.

Program apresiasi hasil kolaborasi LPDP dan BRIN ini diharapkan dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada para talenta Indonesia untuk terus berinovasi. Serta, menghasilkan sumbangan yang signifikan bagi kemajuan iptek dan inovasi di Indonesia, bahkan di tingkat global.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author