Cymbidium Himucoda Agrihorti, Anggrek Kuning Kehijauan Corak Merah Kecokelatan

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Anggrek merupakan jenis tanaman hias yang digemari konsumen. Cymbidium merupakan satu jenis anggrek yang cukup populis selain anggrek bulan dan Paphiopedilum. Anggrek ini kerap ditanam di luar ruangan karena memang membutuhkan banyak cahaya untuk menghasilkan bunga mekar lebih lama.

Cymbidium adalah tanaman asli Asia Tropis dan subtropis yang meliputi Cina, India Utara, Filipina, Malaysia, Kalimantan dan Australia Utara. Jenis ini umumnya tumbuh di iklim yang lebih sejuk di dataran tinggi.

Pesona bunganya yang khas membuat tanaman ini memiliki harga pasaran sangat tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik (2019) nilai ekspor anggrek ini bisa mencapai US$ 176 juta yang diperoleh dari negara konsumen USA, Jepang, Belanda, Korea Selatan, Australia, Vietnam, Canada, Britania, Brazil dan Jerman.

Data tersebut menunjukkan bahwa anggrek Cymbidium maupun Paphiopedilum sangat disukai oleh negara – negara konsumen di dunia. Hal inilah yang menginspirasi banyak pegiat tanaman hias membudidaya tanaman ini.

Di Indonesia, pengembangannya memiliki potensi yang cukup besar karena didukung oleh kondisi iklim. Selain itu ketersediaan spesies alam sebagai plasma nutfah sangat melimpah di Indonesia, di antaranya Paphiopedilum kolopakingii, Paphiopdilum gigantifolium Cymbidium chlorantum, Cymbidium finlaysonianum, Cymbidium ensifolium, Cymbidium hartinahianum, maupun Cymbidium biflorum.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai penelitian Tanaman Hias (Balithi) telah memproduksi varietas unggul anggrek Cymbidium dan Paphiopedilum dari hasil perakitan varietas dengan menggunakan Sumber Daya genetik yang tersedia. Inovasi lainnya ialah teknik perbanyakan massal melalui teknik kultur jaringan dan inovasi budidaya skala industri.

Salah satu anggrek Cymbidium yang dikembangkan Balitbangtan adalah Cymbidium Himucoda Agrihorti yang memiliki keunggulan antara lain ukuran bunga panjang 7.8-8.2 cm, lebar 6-6.3 cm, warna bunga kuning kehijauan dengan corak merah kecokelatan, jumlah bunga 6-7 kuntum per tangkai dengan lama kesegaran di tanaman selama 4 minggu. Varietas ini dapat berbunga 2 tangkai/tahun. (Sumber Balitbangtan)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author