Ketiadaan antiseptik khusus pemerahan menyebabkan tingginya penyakit mastitis sapi perah di peternakan rakyat. Permasalahan itu membuat tiga mahasiswa Fakultas Peternakan (FAPET) Universitas Brawijaya menggagas Antiseptik Teat dipping BIO-MASTIC.
BIO-MASTIC karya Ahmad Azmi Khoirul Umam, Ani Atul Arif, dan Vinna Oktavia ini berhasil Juara 1 Livestock Preneur Challenge (LPC 2013). Kompetisi Ide Bisnis tingkat nasional ini diadakan Universitas Padjajaran pada 21-22 November 2013. Karya mahasiswa FAPET-UB ini mampu mengalahkan karya dari ITS, UGM, UNAIR, UI dan UNPAD.
BIO-MASTIC adalah antiseptik Teat Dipping (pencelupan puting) yang mampu melindungi sapi perah terhadap bakteri Streptococcus.sp yang menyebabkan penyakit mastitis. Penyakit peradangan pada ambing sapi perah ini menyebabkan penurunan produksi susu. Antiseptik Teat dipping BIO-MASTIC ini memanfaatkan senyawa antibakteri daun kersen(Muntingia calabura).
Keberadaan BIO-MASTIC, diharapkan mampu menjawab permasalahan ketiadaan antiseptik khusus sapi perah di Indonesia. Ahmad Azmi berharap, produk ini bisa menghasilkan inovasi bisnis baru di bidang peternakan.
Ani Atul Arif menambahkan, produk ini mengarah pada agregat untuk menciptakan antiseptik berbasis Natural Protection dan menjawab kebutuhan peternak. “Antiseptik Teat dipping BIO-MASTIC mengarah pada solusi tepat untuk menurunkan angka kejadian mastitis di Indonesia,” ungkapnya. sumber prasetya.ub.ac.id