Jakarta, Technology-Indonesia.com – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenalkan budidaya lebah klanceng kepada siswa SMAN 11 Yogyakarta. Budidaya lebah ditawarkan sebagai kegiatan inovatif untuk mendukung program Adiwiyata sekolah.
Program budidaya lebah klanceng tersebut diinisasi oleh Yuli Hariati (Fakultas Peternakan), Hastomo (Fakultas Peternakan), Nisa (FTP), Fadhil (Fisipol), dan Nahda (Fakultas Kehutanan) di bawah bimbingan Yogi Sidik Prasodjo, S.Pt., M.Agr., Ph.D. Program berhasil mendapatkan dana hibah Program Kreativitas Mahasiswa dari Kemendikbudritek 2022.
Yuli menuturkan pengenalan budidaya lebah klanceng dipilih karena sifatnya yang tanpa sengat (stingless bee) serta mempunyai adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi.
Selain itu, kebermanfaatan lebah sangat tinggi terutama pada tahap krusial perkembangbiakan tanaman yaitu sebagai agen polinator tanaman buah, sayuran, dan tanaman biji. Lalu, madu hasil budidaya lebah klanceng memiliki keunggulan efek antimikrobia yang lebih kuat dibandingkan jenis madu lainnya.
Melalui pengenalan budidaya lebah ini dikatakan Yuli warga sekolah diajarkan untuk menjaga lingkungan sekolah agar vegetasi tetap terjaga, produktivitas lebah optimal, serta peningkatan kebersihan lingkungan.
Keberadaan lebah ini sekaligus mencerminkan kebersihan lingkungan. Lebah akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika tanaman pakan tersedia serta lingkungan bersih dan terjaga.
Kegiatan budidaya lebah diawali dari penanaman tanaman pakan yang sudah dilakukan sekitar dua bulan yang lalu, tepatnya pada 1 Juli 2022. Kegiatan terus berlanjut secara bertahap hingga tahap pemanenan dan pemasaran. Kegiatan ini menggandeng Tim Adiwiyata sekolah yang terdiri atas guru dan siswa.
Selama kegiatan, tim Adiwiyata ini dalam setiap proses budidaya lebah secara bertahap dan mengikuti siklus lebah. Saat ini, program mencapai tahap pemanenan dan pengemasan madu yang kemudian akan dipasarkan. Pemasaran madu ini sekaligus sebagai media pembelajaran pemasaran produk bagi siswa-siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta.
“Kegiatan budidaya ini juga sebagai sarana meningkatkan kemampuan ecopreneurship siswa,” tambah Yuli.
Program pengenalan budidaya lebah klanceng ini mendapatkan respon positif dari warga sekolah. Para siswa terlihat antusias mengikuti program yang dijalankan.
“Program ini sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan dan kami dapat belajar cara membudidayakan lebah klanceng,” tutur Mumtaz, salah satu siswa yang tergabung dalam Tim Adiwiyata.