Balitbangtan Perkenalkan Kopi Kalong

alt Kopi apakah yang paling populer? Sebagian besar orang mungkin akan menjawabnya: kopi luwak. Ya, kopi  luwak  merupakan  produk  kopi  hasil fermentasi menggunakan binatang  luwak  (Paradoxurus  hermaphrodirus). Kopi ini memiliki  cita  rasa  spesifik  dan istimewa  karena berasal dari buah  matang pilihan luwak.

Namun begitu, Badan Peneltian dan Pengembangan Kementerian Pertanian punya pandangan berbeda. Belum lama ini, Balitbangtan memperkenalkan jenis kopi baru. Namanya, Kopi Kalong yang merupakan hasil inovasi dari peneliti mereka di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali. Kopi ini konon tak kalah enak dari Kopi Luwak.

Kalong  adalah  hewan  yang  termasuk  anggota  bangsa kelelawar  (Chirotera),  yang  tergolong  sub  ordo  (marga):  Megachiroptera,  yakni kelompok  kelelawar  besar  yang  memakan  buah-buahan.

Kalong termasuk binatang noktural yang mencari makan di malam hari dengan  mengandalkan  indra  penciuman  untuk  mendeteksi  buah  yang  masak.  Di dalam mulut hewan ini terdapat beberapa jenis mikroba yang dapat menghasilkan enzim-enzim yang berperan penting dalam pencernaan.

Sebagaimana dilaporkan situs Kementan.go.id, peneliti BPTP Bali, Suprio Guntoro, berhasil  mengisolasi  beberapa  jenis mikroba yang terdapat dalam saliva kalong tersebut dan memanfaatkannya untuk memfermentasi biji  kopi  yang  telah benar-benar masak.

Berdasarkan  hasil  analisa  laboratorium menunjukkan bahwa melalui proses  fermentasi  dengan  mikroba-mikroba  yang terdapat dalam saliva kalong, akan terjadi pembentukan beberapa jenis  asam  organik  yang  bermanfaat  bagi  tubuh sebagaimana  yang terdapat  pula  dalam  kopi  luwak.

Perbedaannya  bila  pada  kopi  luwak  kandungan  asam  lemak yang  menonjol adalah  asam  butirat  sedangkan  pada  kopi  kalong yang  menonjol  adalah  kandungan  asam  asetat  dan  asam  laktat.

Asam  asetat  merupakan  sejenis  asam  organik  yang  berperan melarutkan  lemak  dan  mengontrol  kadar  gula  dalam  darah, sedangkan  asam  laktat    berperan  membantu  dalam  proses pencernaan.

Bercita rasa  yang enak dan khas, meski aromanya  memang  masih  lebih  kuat  pada  kopi luwak, kopi  kalong  rasanya  sedikit  lebih  masam. Kehadiran  produk  kopi  kalong  ini  setidaknya  akan menambah  keragaman  jenis  produk  kopi  di  tanah  air.

You May Also Like

More From Author