Technology-indonesia.com – Bank DBS siap meluncurkan Program DBS Accelerator, sebuah platform inovasi global yang mendukung para wirausaha. Program hasil kerjasama DBS Bank (Hong Kong) dan Nest ini bertujuan menerapkan teknologi FinTech dalam ekosistem bank dengan menciptakan peluang bagi para inovator dari seluruh Asia dan dunia untuk bertransformasi ke arah digital.
Kini di tahun ketiga, program ini telah menjadi go-to hub utama di Hong Kong bagi para startups dengan visi dan potensi untuk membangun masa depan keuangan dengan solusi FinTech yang inovatif. DBS Accelerator didukung mitra industri terkemuka, termasuk Amazon Web Services, HKUST Business School, IBM, InvestHK, dan Thomson Reuters. Ovolo Hotels adalah mitra akomodasi program.
DBS akan membuka beberapa gelombang seleksi startups teknologi finansial (tekfin/fintech) sepanjang tahun. Pelaku startups fintech seluruh Asia diundang bergabung dalam DBS Accelerator.
Pendaftaran aplikasi gelombang pertama akan ditutup pada akhir Juli 2017. Beberapa pendaftar yang terpilih telah diundang DBS Bank pada 16 Juli 2017, untuk menerima feedback terlebih dahulu dari DBS business units sebelum melakukan presentasi dalam seleksi finalis selanjutnya.
Para pelaku startup fintech yang belum berkesempatan menyerahkan aplikasi usaha startups fintech dapat mengirimkan aplikasi pada gelombang selanjutnya melalui www.dbs-accelerator.com.
Melalui format program “always-on” yang baru, DBS Accelerator akan menjadi host bagi para startups untuk terus membantu memperkuat perjalanan transformasi bank. Startups gelombang pertama akan diarahkan pada berbagai cara yang memiliki dampak dalam meningkatkan customer’s digital journey, pengelolaan risiko bank, serta cryptocurrency, blockchain dan cybersecurity.
Program Accelerator “always-on” diselenggarakan di “The Vault”, sebuah area kerja seluas 5.000 kaki persegi di jantung kota Wan Chai. Startups yang berpartisipasi berkesempatan mengeksplorasi peluang kolaboratif bersama Bank DBS, akses ke sumber daya serta dukungan mentor, dan dipandu untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bisnis mereka.
CEO DBS Bank (Hong Kong) Sebastian Paredes dalam siaran persnya mengatakan cara baru yang dinamis ini bertujuan untuk meningkatkan manajemen risiko, cybersecurity dan digital customer journey. Serta kesempatan untuk menerapkan teknologi blockchain dan cryptocurrency, membantu bank-bank melakukan transformasi melalui inovasi FinTech.
CEO Nest, Lawrence Morgan menambahkan inovasi dan kolaborasi yang terbuka akan membuka peluang sekaligus memberdayakan perusahaan dan startups FinTech untuk tidak hanya mengatasi kebutuhan konsumen yang terus berubah namun dapat mengatasinya secara lebih cepat dengan dampak yang lebih berarti.
“Kami sangat antusias dengan kolaborasi format program baru ini bersama DBS, untuk melanjutkan gerakan inovasi terbuka ini dan mencapai hasil bisnis yang positif, baik bagi DBS maupun startups FinTech di seluruh dunia,” pungkasnya.