Dalam batas tertentu, sinar UV diakui bermanfaat bagi kesehatan. Karena itu, ada saran untuk berjemur secara rutin pada pagi hari. Terutama untuk anak balita. Konon, sinar UV baik untuk pembentukan vitamin D dan kesehatan tulang balita. Tetapi, mulai sekarang Anda mesti berhati-hati. Jangan terlalu lama berjemur atau kena sinar matahari. Alih-alih mendapat manfaat, kontak langsung dengan sinar matahari bisa merusak DNA kulit.
Scientific American (24/2) merilis hasil riset bahwa kontak langsung sinar matahari berpotensi merusak DNA kulit. Sinar UV dapat menyebabkan mutasi DNA dan menimbulkan kanker melanoma pada jaringan kulit.
Sinar UV merangsang enzim yang menghasilkan superoksida dan oksida nitrat, kata Douglas E. Brash dari Universitas Yale dalam jurnal Science. Kedua radikal bebas ini bereaksi untuk membuat peroxynitrite, yang dapat mengoksidasi polimer fragmen melanin kulit. Sinar Matahari dapat menyebabkan kerusakan DNA dalam sel kulit sehingga memicu munculknya kanker kulit melanoma.
Sebuah tim ilmuwan internasional, dimana Brash tergabung di dalamnya, telah menemukan bukti riset bahwa radikal bebas yang dihasilkan oleh sinar ultraviolet dapat menyebabkan kerusakan DNA tidak lama setelah kulit terpapar radiasi sinar matahari yang cukup lama. Mereka mengamati perubahan senyawa melanin, pigmen kulit yang dikenal untuk melindungi mamalia dari luka bakar dan efek UV yang berbahaya lainnya. Proses ‘pemanasan’ melanin memicu terbentuknya lesi pada pirimidin cyclobutane dalam DNA, yang kemudian dapat menyebabkan mutasi yang memicu kanker melanoma pada kulit.
Pembentukan lesi ini identik dengan perubahan genetik pada DNA yang terkena sinar UV langsung, jelas Brash, yang memimpin studi baru itu. Secara kimiawi, Lesi, tambahnya, dapat terbentuk meski DNA hanya terpapar langsung dalam hitungan detik. Secara sederhana, mekanismenya demikian: sinar UV merangsang enzim yang menghasilkan superoksida dan oksida nitrat. Kedua radikal ini bereaksi membuat peroxynitrite, yang dapat mengoksidasi fragmen polimer melanin kulit. Peroxynitrite bereaksi loanjut dan menciptakan senyawaan yang tidak stabil dan merusak DNA kulit.Â
Bagaimana menghindardari bahaya sinar UV Matahari? Para peneliti berharap dapat menemukan solusinya. Mereka berupaya mengembangkan metode pengobatan topikal atau pencegahan yang efektif. Antara lain menggunakan tabir surya untuk memblokir kerusakan kimia DNA. Yang jelas, jangan terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari secara langsung, tegas John Stephen Taylor, seorang ahli kimia dari Universitas Washington di St Louis.