Dalam waktu tidak terlalu lama, Indonesia akan memiliki PLTN skala laboratoroum. Menristek Dikti Muhammad Nasir mengatakan, sebuah lab PLTN akan mulai dibangun tahun 2016 di Serpong, Banten.
Menurut Menristek Dikti, nuklir sudah menjadi kebutuhan pokok dunia. Sejumlah negara ASEAN juga sudah memilikinya. ‘’Indonesia saja yang belum. Bangladesh sudah membangun, Vietnam juga sudah,’’ jelasnya kepada wartawan,
Usai menghadiri peringatan Dies Natalis Ke-50 Universitas Negeri Semarang (Unnes), Muhammad Nasir menjelaskan bahwa di Puspiptek Serpong, pembangunan reaktor daya PLTN mini sudah sampai pada tahap DED (detail engineering design), uji tapak sudah, visibilitas juga sudah. ‘’Pada 2016 mendatang, sudah insya Allah mulai pembangunannya,” ungkapnya..
Menurut Nasir, pembangunan laboratorium PLTN di Serpong itu penting dilakukan untuk memberikan pemahaman dan edukasi terhadap masyarakat akan pentingnya tenaga nuklir sebagai energi alternatif yang aman dan efisien.
“Kami ingin berinovasi melalui laboratorium PLTN untuk memberikan edukasi pada masyarakat. Ini sudah masuk anggaran. Harapannya, bisa memberikan pemahaman bahwa nuklir itu aman dan efisien,” tukasnya.
Ihwal adanya potensi penolakan pembangunan laboratorium PLTN itu dari masyarakat, Menristek mengaku siap menjelaskan kepada masyarakat bahwa nuklir sudah menjadi kebutuhan pokok negara-negara di dunia.
“Nuklir sudah menjadi kebutuhan pokok dunia, bukan hanya Indonesia saja. Kalau kita tidak cepat, Indonesia akan jadi negara terbelakang,” katanya. Ia menjelaskan nuklir bisa menjadi sumber energi alternatif bagi masyarakat yang aman dan efisien, apalagi di tengah naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai energi yang bersumber dari fosil.
Nasir mengatakan akan berkoordinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mengecek ulang lokasi di Bangka Belitung dan Jepara.
“Kami akan berkoordinasi dengan Menteri ESDM dan Bappenas untuk mengecek di Babel dan Jepara. Yang di Jepara, kami akan berkoordinasi dengan gubernur untuk sosialisasi pada masyarakat,” jelas Nasir.