Menristek Suharna Surapranata hari ini melantik Dr. Asep Karsidi sebagai Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. Asep yang sebelumnya Deputi Koordinasi Kerawanan Nasional pada Menko Kesejahteraan Rakyat ini menggantikan Ir. Rudolf W. Matindas, MSc.
Dalam sambutannya Menristek minta kepada Asep Kardisi agar melanjutkan program-program yang sudah menjadi komitmen Bakosurtanal, disamping melakukan perbaikan-perbaikan perilaku organisasi dengan mengacu pada RPJMN 2010, Renstra Bakosurtanal dan Reformasi Birokrasi.
Menristek menekankan antara lain agar Kepala Bakosurtanal melanjutkan pembangunan infrastruktur data spasial nasional. “Informasi spasial sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan. Apalagi saat ini kesadaran spasial sudah makin baik. Karena itu saya minta agar Kepala Bakosurtanal memberi perhatian pada pembangunan infrastruktur data spasial dan melanjutkan RUU Informasi Geospasial Nasional,” kata Suharna. RUU tersebut saat ini tengah dibahas di DPR.
Menurut Asep, meloloskan RUU Informasi Geospasial Nasional memang menjadi salah satu program yang akan dijalankannya, selain melakukan reformasi birokrasi dan melanjutkan pembangunan infrastruktur data spasial. Semasa di Menko Kesra, Asep telah berhasil melakukan reformasi birokrasi.
Reformasi birokrasi yang dilakukan antara lain meningkatkan kualitas SDM, menyiapkan organisasi yang berbasis kinerja, antara lain dengan menjabarkan tugas masing-masing posisi secara lebih detil.
Lebih dari itu, Asep Karsidi mengaku belum bisa bicara banyak tentang program Bakosurtanal ke depan karena masih harus belajar. “Yang jelas saya akan menghilangkan pandangan yang selama ini melekat pada Bakosurtanal yaitu susah mencari peta di Bakosurtanal dan peta yang ada tak lagi akurat,” kata Asep seusai pelantikan.
Untuk itu, kata doktor bidang aplikasi permodelan remote sensing dan GIS untuk pemanfaatan tanah dan perubahan lahan ini, Bakosurtanal akan mempermudah masyarakat untuk mengakses peta serta akan terus-menerus melakukan pemutahiran agar peta yang dikeluarkan Bakosurtanal senantiasa akurat dan mutahir.
Selain itu, tambah Asep, pihaknya juga akan melakukan kajian tentang standarisasi peta. “Hal ini penting agar peta yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga lain juga saling sinkron sehingga dapat dimanfaatkan oleh lembaga lain,” kata Asep yang berencana melakukan roadshow ke lembaga-lembaga pembuat peta untuk kepentingan standarisasi tersebut.
Sementara itu, menurut Matindas setidaknya ada dua tugas yang harus diselesaikan Bakosurtanal ke depan. Yaitu, meneruskan pembangunan infrastruktur data spasial nasional hingga tingkat kabupaten/kota, dan menyelesaikan penamaan unsur-unsur bumi (geografi).