TechnologyIndonesia.id – Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syaiful Bakhri, menegaskan pentingnya peran China National Nuclear Corporation (CNNC) dalam pengembangan dan revitalisasi fasilitas nuklir di Indonesia.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie Serpong, Selasa (4/3/2025), Syaiful menyampaikan harapannya agar diskusi antara kedua pihak dapat menghasilkan rekomendasi teknis yang bermanfaat bagi masa depan kerja sama.
Syaiful menyoroti tiga aspek utama yang menjadi fokus kerja sama BRIN dengan CNNC, yakni reaktor riset, fasilitas radioisotop dan radiofarmaka, serta fasilitas fabrikasi bahan bakar dan pengelolaan limbah.
“Kami ingin mengetahui kondisi sebenarnya dari reaktor riset kami berdasarkan perspektif CNNC, serta memperoleh rekomendasi spesifik mengenai permasalahan yang ada dan cara terbaik untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
Selain itu, BRIN juga merencanakan pembangunan fasilitas pemanfaatan radiasi yang lebih modern guna mendukung kebutuhan produksi radioisotop dan radiofarmaka dan teknologi terbaru.
Dalam hal fabrikasi bahan bakar, pihaknya ingin memahami dampak peningkatan reaktor riset terhadap kebutuhan bahan bakar dan cara optimalisasi produksi agar lebih efisien. Sementara itu, dalam pengelolaan limbah, meskipun fasilitas yang ada telah memadai, BRIN berharap dapat meningkatkan efektivitas sistem manajemen limbah agar lebih sesuai dengan volume yang dihasilkan.
Syaiful juga menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk belajar dari pengalaman CNNC yang telah membangun lebih dari 50 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan sedang menuju angka 100.
“Dengan teknologi yang telah mereka kuasai, kita tidak perlu memulai dari nol, melainkan dapat memanfaatkan pencapaian mereka untuk mempercepat pengembangan dan revitalisasi fasilitas yang kita miliki,” katanya.
Selain aspek teknis, kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. “CNNC telah menjadi pemimpin dalam teknologi ini.
Melalui kerja sama ini, kita ingin menyerap sebanyak mungkin pengetahuan dan pengalaman mereka, terutama dalam revitalisasi dan pengembangan riset ketenaganukliran di Indonesia,” tambah Syaiful.
Dengan adanya diskusi tersebut, BRIN berharap dapat memperoleh rekomendasi teknis yang dapat membantu dalam proses regulasi dan menentukan langkah strategis selanjutnya.
Syaiful juga menekankan perlunya alokasi anggaran yang tepat untuk mendukung implementasi inovasi yang telah dirancang. Ke depan, BRIN dan CNNC berencana untuk terus memperdalam diskusi guna merealisasikan berbagai rencana pengembangan fasilitas nuklir di Indonesia. (Sumber: brin.go.id)
BRIN Dorong Kolaborasi dengan CNNC untuk Revitalisasi Fasilitas Nuklir
