Misteri Melange Luk Ulo dan Tantangan Riset

TechnologyIndonesia.id – Luk Ulo atau Luk Ula merupakan sungai di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang memiliki nilai geologi tinggi.

Sungai yang biasa disebut Kali Lukulo ini mengalir dari utara ke selatan dan melintasi dua kabupaten yaitu Kabupaten Kebumen dan Wonosobo sepanjang kurang lebih 68,5 Km. Wilayah hulu Sungai Luk Ulo berada di Cagar Alam Geologi Karangsambung.

Melange Luk Ulo di Jawa Tengah, merupakan himpunan/percampuran blok-blok batuan Pra-Tersier. Tertanam dalam matriks batu lempung bersisik yang ditafsirkan sebagai produk subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Eurasia pada Kapur Akhir hingga Paleosen Awal.

Hal ini masih menyimpan misteri dan tantangan untuk terus dilakukan riset yang lebih komprehensif dan detail.

Peneliti Ahli Muda dari Pusat Riset Sumber Daya Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Muhammad Zain Tuakia mengembangkan sebuah riset mengenai kondisi tentang pembentukan Mélange Jatisamit.

Mélange ini sebagai salah satu unit dari Melange Luk Ulo, yang tersingkap di sepanjang Sungai Cacaban, Kecamatan Karanggayam.

Karakteristik formasi dan umur yang terkait dengan suatu peristiwa tektonik sangat penting untuk menjelaskan asal-usul pembentukan Mélange Luk Ulo.

“Adapun sedimen Paleogen di atasnya berupa formasi Karangsambung dan Totogan, mempunyai karakteristik litologi dan struktur yang serupa,” kata Zain, dilansir dari laman brin.go.id pada Senin (11/3/2024).

“Meliputi struktur blok batuan yang tertanam dalam matriks batulempung bersisik, namun terbentuk melalui proses yang berbeda. Dikenal juga sebagai olistostrome yang masih menyiratkan kompleksitas mengenai asal-usul pembentukannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia menerangkan, pemetaan geologi di lapangan harus terus dilakukan secara detail di seluruh bagian wilayah Luk Ulo yang satuan batuannya tersingkap.

“Dari riset ini, kami menyimpulkan, proses percampuran dalam pembentukan Mélange Luk Ulo, Karangsambung, berhubungan dengan peristiwa kolisi lempeng mikro Jawa Timur pada umur Eosen-Oligosen,” ucapnya.

Menurutnya, hal ini didasarkan dari temuan maksimum umur relatif dari pengendapan matriks unit-unit melange menunjukan umur Eosen Tengah sampai Oligosen Awal, yang diperoleh dari himpunan nanofosil karbonatan.

Selain itu, maksimum temperatur metamorfisme relatif rendah, diperoleh dari analisis lempung, yaitu illite crystallinity.

“Dalam matriks mélange menyiratkan bahwa sebuah proses percampuran pada kedalaman yang relatif dangkal pada sebuah zona sesar yaitu sesar naik, lebih relevan dalam pembentukan Mélange Luk. Ke depan, penelitian lebih lanjut harus terus dilakukan untuk mengungkapkan misteri yang masih terkandung,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author