Jakarta, Technology-Indonesia.com – Varietas unggul baru (VUB) dari Badan Litbang Pertanian yang dikenalkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah (BPTP Jateng) secara umum lebih diarahkan pada peningkatan produksi. Namun ada beberapa varietas seperti Cakrabuana dan Padjadjaran diarahkan untuk mendukung pengembangan IP400 karena memiliki umur genjah yaitu 103 – 105 hari setelah semai.
Kepala BPTP Jateng, Joko Pramono menyampaikan hal tersebut pada acara tanam perdana kegiatan mekanisasi budidaya padi (31/8/2021). Tanam perdana dengan penerapan mekanisasi pada budidaya padi dilaksanakan di Kelompok Tani Tani Rukun, Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jateng. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada lahan 10 hektare dengan menggunakan rice transplanter.
Joko menjelaskan bahwa, kegiatan ini merupakan kegiatan Riset Pengembangan Inovasi Kolaboratif (RPIK) antara BPTP Jateng dengan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan). Penerapan teknologi dilakukan secara lengkap, mulai dari perbenihan, pengolahan lahan, tanam dan panen untuk efisiensi biaya produksi.
Sulitnya mencari tenaga kerja mempengaruhi produksi, dengan adanya mekanisasi pertanian mempercepat pekerjaan usahatani dan meningkatkan efesiensi usahatani. Kedepan perlu diinisiasi pembentukan Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) untuk mempermudah petani dalam pelaksanaan budidaya dan menambah penghasilan melalui usaha dapok.
Penerapan teknologi mekanisasi di lakukan pada 3 sub kegiatan yaitu perbenihan padi seluas 2 hektare untuk varietas padi Padjadjaran dan Inpari 32; display VUB seluas 3 hektare untuk varietas padi Cakrabuana, Inpari 45, Inpari 46, Inpari 36, Mantap, Digdaya, dan Siliwangi; serta pengembangan varietas Inpari 32 seluas 5 hektare.
Sebelumnya di lokasi yang berbeda dilakukan tanam perdana dan pendampingan penerapan mekanisasi pada komoditas bawang putih. Kali ini BPTP Jateng melakukan kegiatan yang sama namun dengan komoditas yang berbeda yaitu padi.
Sekertaris Distan KP Kabupaten Blora, Retno Kusumawati mengapresiasi kegiatan yang dilakukan BPTP Jateng dan BBP Mektan di Kec. Cepu Kab. Blora. Retno berpesan kepada petani agar alat mesin pertanian yang sudah diberikan pemerintah harus dirawat dengan baik, ilmu yang diterima terkait mekanisasi harus diterapkan dan ditularkan kepada petani lain. Selain itu perbanyak komunikasi dan koordinasi dengan camat/kades agar pelaksanaan usahatani lebih lancar.
BBP Mektan yang diwakili oleh Abi Prabowo menyampaikan bahwa moderenisasi pertanian yang dilakukan bukan berarti mendatangkan alat mesin pertanian tetapi dengan penambahan komponen pada mekanisasi pertanian yang ada sehingga alat mesin dapat dimanfaatkan. Kegiatan kolaborasi yang saat ini dilakukan agar lebih efesien dan menguntungkan dalam usahatani. RPIK membentuk petani untuk berbisnis misal penyediaan bibit, pelayanan jasa alsintan dan lainnya.
Camat Cepu, Lulu Kusuma Agung Ariadi menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kegiatan yang dilakukan di Kecamatan Cepu. Ia berharap kegiatan ini dimanfaatkan optimal oleh petani sehingga dapat meningkat pendapatan. (Sumber BPTP Jateng)