Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Novly Wowiling menyambut baik inisiasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sulut yang melibatkan stakeholder daerah dalam merancang kegiatan penelitian dan pengkajian yang akan dilakukan.
“Kegiatan semacam ini jarang terlaksana dan merupakan forum yang sangat penting dan strategis dalam berkontribusi bagi peningkatan produksi pertanian di daerah,” tegasnya saat ditemui di kantor BPTP Balitbangtan Sulut, Rabu (30/1/2019).
Wowiling menambahkan, komoditas tanaman pangan merupakan komoditas utama yang berpotensi dikembangkan di Sulut. Saat ini, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulut, mendapat alokasi untuk kegiatan tanaman pangan program kacang tanah seluas 500 hektare. Selain tanaman pangan, komoditas hortikultura seperti bawang, cabai, tomat juga berpotensi dikembangkan di Sulawesi Utara.
“Agar tanaman-tanaman tersebut berpotensi hasil yang tinggi maka diperlukan sentuhan teknologi spesifik lokasi yang dikembangkan oleh BPTP,” tambahnya.
Wowiling kembali memberi apresiasi atas inisiasi BPTP Balitbangtan Sulut dan menyatakan pentingnya sinergi yang melibatkan stakeholder di daerah sehingga kegiatan yang dilakukan BPTP menjadi selaras dengan kebijakan daerah,
“Harapannya, agar dapat lebih mengakomodasi kondisi dan permasalahan di daerah. Kehadiran BPTP Balitbangtan di daerah harus menjadi solusi inovasi teknologi,” katanya.
Lebih lanjut, Wowiling mengusulkan untuk melakukan kajian bersama terkait pupuk organik, sekaligus sebagai cara untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang kerap terjadi.
Kepala BPTP Balitbangtan Sulut, Yusuf menyambut baik usulan ini. Ia berharap para peneliti dan pengkaji di BPTP segera menindaklanjuti hal ini. “Kita harus bergandeng tangan dalam mendukung pembangunan pertanian di Sulawesi Utara, kehadiran BPTP di daerah harus menjadi solusi inovasi teknologi,” ujarnya.
Yusuf juga kembali menegaskan bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di daerah, BPTP harus selalu menggandeng dan melibatkan stakeholder agar selaras serta akomodatif dengan kondisi dan permasalahan daerah.
“Perakitan, pengembangan dan diseminasi teknologi spesifik lokasi pertanian ini tidak lagi dilakukan secara parsial BPTP, tapi harus dilakukan bergandengan tangan dengan stakeholder di daerah,” tutupnya. Artur