Prediksi Curah Hujan dan Musim Tanam Pajale Periode April-Mei 2020

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Untuk membantu petani dalam menentukan waktu tanam yang tepat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (Balitklimat) secara reguler telah membuat prediksi tanam komoditas padi, jagung, dan kedelai (Pajale) berdasarkan prediksi curah hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Prediksi yang diunggah melalui Sistem Informasi Kalender Tanam terpadu ini diharapkan mampu mengurangi risiko gagal panen karena kekeringan, kebanjiran, maupun potensi kerusakan karena Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Jufry menekankan bahwa informasi curah hujan ini dapat menjadi pijakan awal untuk bercocok tanam. “Informasi cuaca/iklim ini perlu diberikan kepada penyuluh dan petani, karena hampir semua unsur iklim berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanama , sehingga informasi curah hujan harus menjadi pijakan awal untuk bercocok tanam,” ujarnya.

Informasi prediksi curah hujan dari BMKG menggambarkan bahwa sebagian besar lahan sawah di Indonesia diperkirakan akan mengalami rata-rata curah hujan pada kisaran 200-300 sampai lebih dari 300 mm/bulan (kategori Basah sampai Sangat Basah) pada periode Maret-Mei 2020. Namun ada dua provinsi yang curah hujannya Sedang (100-200 mm/bulan) yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sifat hujan di lahan sawah baku pada periode Maret-Mei 2020 umumnya Atas Normal mencakup luasan 4 juta hektare (ha), dan Normal mencakup luasan 2,9 juta ha. Sementara sifat hujan Bawah Normal mencakup luasan 528 ribu ha.

Sifat hujan Atas Normal tidak terjadi di Provinsi Babel. Sifat hujan Normal tidak terjadi di Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Sedangkan sifat hujan Bawah Normal tidak terjadi di Kalimantan dan bagian utara Sulawesi, Maluku dan Papua Barat.

“Hasil analisis Kalender Tanam (Katam) dapat memberikan gambaran sebaran estimasi waktu tanam optimum dan potensi luas tanam padi, jagung dan kedelai di lahan sawah pada April-Mei 2020,” jelas Aris Pramudia, peneliti Balitklimat.

Lebih lanjut Aris menyampaikan bahwa potensi luas tanam padi di lahan sawah pada Maret III-April I 2020 seluas 1,15 juta ha, April II-III (1,2 juta ha), Mei I-II (141 ribu ha), dan Mei III-Juni I (1,13 juta ha). Potensi luas tanam padi tersebut tidak terdapat di NTB, NTT, dan Maluku.

Sedangkan potensi luas tanam jagung di lahan sawah pada Maret III-April I 2020 seluas 129,4 ribu ha, April II-III (293,3 ribu ha), Mei I-II (34,4 ribu ha), dan Mei III-Juni I (117,3 ribu ha). “Potensi tanam jagung Maret-April terdapat hanya di Jawa dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Sedangkan potensi tanam jagung Mei-Juni terdapat di bagian selatan Sumatera (Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung), Banten dan Jawa Tengah, serta Sulsel dan Sultra,” lanjutnya.

Kemudian Potensi luas tanam kedelai di lahan sawah pada April II-III 2020 seluas 424,6 ribu ha, Mei I-II 2020 (58 ribu ha), dan Mei III-Juni I (44,3 ribu ha). Potensi tanam kedelai hanya terdapat di lahan sawah di Jawa, NTT dan Sulsel.

“Untuk lebih detil terkait informasi waktu tanam dan potensi luasannya di masing-masing daerah hingga level kecamatan, silahkan mengakses situs kalender tanam terpadu di http://katam.litbang.pertanian.go.id,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author