Jakarta, technology-indonesia.com – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan mengirim para pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2016 untuk mengikuti kompetisi ilmiah bergengsi Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2017. Para peneliti remaja ini akan bersaing dengan sekitar 1.700 peserta dari 70 negara di Los Angeles, California, Amerika Serikat 14-19 Mei 2017.
Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain dalam keterangan persnya mengatakan pengiriman para peneliti remaja pemenang LKIR merupakan wujud nyata pembinaan yang serius dari LIPI bagi generasi muda Indonesia. Tujuannya agar para remaja bisa lebih mencintai kegiatan meneliti sebagai salah satu upaya meningkatkan daya saing negeri ini di tataran global.
“Ini merupakan kesempatan emas bagi para pemenang LKIR untuk uji kemampuan dalam ajang ilmiah internasional dan juga kesempatan berharga untuk mengembangkan jaringan mereka yang akan berguna di masa depan,” ujar Iskandar.
Kepala Biro kerjasama, Hukum dan Humas LIPI, Nur Tri Aries S menuturkan tahun ini merupakan keikutsertaan pemenang LKIR yang ke-enam kalinya di ajang yang memperebutkan total hadiah 4 juta dolar Amerika Serikat. Para peneliti remaja ini akan berangkat ke Amerika pada 13 Mei dan kembali ke Jakarta pada 22 Mei 2017.
“Sebelum berlaga, mereka mendapat pembinaan intensif selama enam bulan oleh peneliti-peneliti LIPI, mulai dari mentoring kegiatan penelitian, pelaporan, penulisan hasil penelitian, penyiapan materi presentasi, sampai teknik presentasi ilmiah dalam bahasa Inggris,” ujar Nur dalam Audiensi dan Pelepasan Pemenang LKIR LIPI 2016 Berkompetisi di Ajang Intel ISEF Amerika Serikat, di Jakarta, Senin (8/5/2017).
Menurut Nur, ada lima penelitian yang diberangkatkan ke Intel ISEF. Tiga penelitian dibiayai oleh Intel dan dua penelitian dibiayai secara mandiri dari sponsor. “Kami berterima kasih karena pemerintah daerah dan sekolah sudah memberi perhatian. Biasanya LIPI hanya mengirim tiga project, kali ini bisa lima project. Semuanya memenuhi standar untuk dikirim,” lanjutnya.
Nur mengatakan minat remaja untuk mengikuti LKIR dari tahun ke tahun semakin meningkat. Bahkan tahun ini meningkat cukup tajam karena LIPI menerima 4.000 proposal dari tahun sebelumnya 2.500 proposal. Ia berharap pemenang LKIR ke depannya bisa menambah jumlah peneliti di Indonesia yang memberi dampak positif bagi kemajuan bangsa.
Para peneliti Remaja yang akan bertolak ke Los Angeles antara lain Chyntia S.Y.H dan Zahratul Jannah dari SMAN 80 Jakarta, Juara II LKIR kategori life sciences dengan penelitian Hubungan Daya Rekat Lammella Cicak Rumah (Cosymbotus platyurus) Terhadap Tingkat Kekasaran Media Pijak Melalui Pengamatan Perilaku. Kemudian, Azizah Dewi Suryaningsih asal SMAN 1 Yogyakarta, Juara 1 LKIR kategori earth and marine science dengan penelitian Hutan Bambu: Sistem Penahan Laju Awan Panas Gunung Merapi.
Pelajar lainnya, Shofi Latifah Nuha Anfaresi dan Intan Utami dari SMA 1 Sungailiat, Bangka Belitung, Juara III LKIR kategori earth and marine science dengan penelitian Pemanfaatan Pasir Laut Bangka sebagai Adsorben Ion Logam Berat Pb pada Tailing Timah Kapal Produksi. Berikutnya, Latifah Mar’atun Sholikhah dari SMA Teras Boyolali Jawa Tengah, Juara I LKIR kategori social sciences dengan penelitian Anak-Anak terbuang (Studi tentang Sikap Masyarakat terharap Penderita ADHA di Surakarta).
Selain itu ada Miranti Ayu Kamaratih dan Octiafani Isna Ariani asal SMA Al Hikmah Surabaya Juara 1 Kategori engineering sciences dengan penelitian Konversi Energi Surya Menjadi Energi Listrik melalui Prototype Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) Mengunakan Ekstrak Pewarna Alami dari Kulit Buah Naga Merah. LIPI juga membawa AIman Hilmi dan Muhammad Farhan dari SMAN 1 Yogyakarta sebagai student observer di ajang tersebut.