Jakarta, Technology-Indonesia.com – Bank Dunia pada 1 Juli 2020 mengumumkan bahwa pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) per kapita Indonesia naik dari posisi sebelumnya $3.840 menjadi $4.050. Indonesia kini dikategorikan sebagai negara berpenghasilan menengah atas (upper middle income country) dari sebelumnya negara berpenghasilan menengah bawah.
“Capaian ini patut kita syukuri bahwa kita berjalan ke arah yang benar, bahwa kita harus terus melangkah maju menuju ke negara berpenghasilan tinggi. Dengan mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Presiden Jokowi saat membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (4/7/2020).
Konvensi Kampus ke XVI dan Temu Tahunan ke XXII FRI kali ini mengambil tema “Optimalisasi Gerakan Merdeka Belajar untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Demi Terwujudnya SDM Unggul dan Indonesia Maju”.
Kepala Negara melanjutkan, untuk mencapai hal tersebut tentu dibutuhkan prasyarat. Diantaranya infrastruktur yang efisien serta cara kerja cepat yang kompetitif dan berorientasi pada hasil. Untuk itu, perlu diupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul, produktif, inovatif, dan kompetitif.
“Di sinilah posisi strategisnya pendidikan tinggi, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mencetak generasi muda yang produktif dan kompetitif yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan untuk kemajuan Indonesia,” imbuhnya.
Tugas mulia pendidikan tinggi tersebut tidak bisa dilakukan dengan cara yang biasa-biasa saja. Menurut Presiden, sudah sepatutnya dunia pendidikan tinggi mengembangkan cara dan strategi baru yang smart-shortcut dan out of the box.
Presiden menyadari bahwa permasalahan pendidikan tinggi sangat kompleks. Ribuan anggota FRI juga memiliki kemampuan yang bervariasi. Justru karena itulah, Presiden berpandangan bahwa cara-cara yang luar biasa harus terus dikembangkan.
“Krisis telah memaksa kita untuk mengembangkan cara-cara baru. Membangun norma-norma baru membangun standar kebaikan dan kepantasan yang baru, Mari kita buktikan tahun 2045 Indonesia mampu menjadi negara berpenghasilan tinggi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Presiden.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Ka-BRIN) Bambang PS Brodjonegoro memperkenalkan konsep pendekatan Innovation Driven Economies atau ekonomi berbasis inovasi sebagai strategi menuju Higher Income Country 2045.
Menurut Menteri Bambang, meskipun indeks inovasi global Indonesia saat ini belum menggembirakan, namun keuntungan sumber daya alam yang melimpah dan bonus demografi bisa diarahkan untuk memacu peningkatan kapasitas inovasi dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Era Revolusi Industri 4.0 ini memungkinkan kita melakukan inovasi yang berbasis digital dan teknologi guna memberikan nilai tambah pada sumber daya alam dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Maka peran perguruan tinggi untuk mencetak SDM unggul menjadi sangat penting dan merupakan syarat dalam ekonomi berbasis inovasi untuk mewujudkan Indonesia menjadi Higher Income Country 2045.
“Memenuhi target kita di 2045 untuk menuju Higher Income Country, di sinilah kita membutuhkan kerja keras bersama. Saya mengajak Bapak Ibu pimpinan perguruan tinggi untuk ikut berkontribusi dalam suatu pendekatan yang saya sebut sebagai Innovation Driven Economies,” terangnya.
Tantangan selanjutnya, Menristek menyampaikan pentingnya perubahan paradigma dari ekonomi berbasis sumber daya alam yang selama ini sudah meninabobokan bangsa Indonesia menjadi ekonomi berbasis inovasi.
“Supaya bisa menjawab tantangan Bapak Presiden tadi maka perlu dilakukan perubahan paradigma, dimana mengubah ekonomi berbasis resources atau paling tinggi efficiency driven menjadi innovation driven,” tambahnya.
Hadir dalam konferensi daring ini antara lain Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy; Menko Politik, Hukum dan Keamanan, Mohammad Mahfud MD; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim; Menteri Sekretariat Negara, Pratikno; Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Ketua FRI 2019/Rektor Yos Johan Utama; Ketua Dewan Pertimbangan FRI 2019/Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Palubuhu; Ketua FRI Terpilih 2020/Rektor IPB, Arif Satria; Rektor dan Pimpinan Perguruan Tinggi anggota FRI.
Dukungan Presiden Joko Widodo terhadap perkembangan pendidikan tinggi dan kemajuan Riset, Teknologi, dan Inovasi di Indonesia menjadi suatu momentum sinergi anak bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia menjelang 1 bulan perayaan Proklamasi Kemerdekaan Republik ke-75.