TechnologyIndonesia.id – Periset dari Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir (PRTABN) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indah Kusmartini mengatakan pemanfaatan teknologi iradiator Gamma Merah Putih di BRIN Kawasan Serpong merupakan solusi peningkatan mutu pangan.
“Hal itu karena radiasi secara efektif dapat mengawetkan bahan pangan dan menekan kerugian pasca panen mencapi 60%, serta membuka peluang ekspor dengan menunda pematangan pada komoditas buah,” ucap Indah saat penerimaan kunjungan Politeknik TEDC Bandung di BRIN Kawasan Kerja Bersama (KKB) Tamansari, Rabu (28/08).
Menurut Indah, riset nuklir di bidang pertanian, di antaranya berupa teknik mutasi radiasi. Dikatakannya, radiasi gamma mampu menginduksi mutasi pada materi genetik tanaman pangan untuk menciptakan keanekaragaman hayati.
“Kemudian sifat unggul dipilih dari keanekaragaman tersebut. Sehingga memiliki produktivitas tinggi, tahan hama penyakit, memiliki daya adaptasi tinggi serta kualitas dan rasa yang baik,” terangnya.
Pemanfaatan iradiasi gamma di Indonesia sendiri bermanfaat untuk menjamin kualitas komoditas umbi-umbian, pasteurisasi obat herbal untuk meningkatkan keamanan produk, sterilisasi alat dan bahan medis, perlakukan phytosanitari untuk meningkatkan daya saing produk buah di pasar global.
Selain itu, radiasi digunakan untuk melumpuhkan bakteri patogen dan mikroba penyebab menurunnya kualitas makanan. Sesuai dosisnya, radiasi digunakan untuk menghambat pertunasan, menunda pematangan, dekontaminasi mikroba dan perpanjangan masa simpan.
Selain itu, Iradiator Gamma Merah Putih ini juga dapat meningkatkan mutu pangan dengan perlakuan karantina pada sayur dan buah-buahan segar, dapat menghambat pertunasan pada bawang, umbi-umbian dan menunda pematangan pada buah-buahan.
Selain itu, juga dapat membasmi serangga pada produk biji-bijian, buah kering dan buah segar, mengurangi jumlah mikroba pada bahan pangan dan pengawetan bahan pangan untuk daging dan ikan serta produk olahannya.
Indah juga menambahkan bahwa Iradiator Gamma Merah Putih juga dapat meningkatkan kulitas kesehatan masyarakat karena dapat mengurangi mikroba pada produk serta untuk sterilisasi obat, produk kosmetik dan alat kesehatan.
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 1964, Indonesia telah berkomitmen pada keselamatan dan telah dimanfaatkannya teknologi nuklir diberbagai bidang untuk kesejahteraan.
Penerapan komitmen untuk kesejahteraan tersebut, terlihat dari riset aplikasi nuklir dan radiasi yang saat ini tengah dilakukan oleh Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) BRIN.
ORTN berfokus pada riset dan inovasi dalam bidang ketenaganukliran serta bertugas melakukan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi di bidang ketenaganukliran dan penyelenggaraan ketenaganukliran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Aplikasi komitmen teknologi nuklir untuk kesejahteraan, terlihat dari pemanfaatan reaktor nuklir di Indonesia, baik Reaktor TRIGA 2000 Bandung yang dimanfaatkan untuk penelitian dan produksi radioisotop, sedangkan Reaktor Kartini di Jogjakarta untuk penelitian dan pelatihan operator reaktor, dan terakhir Reaktor Serba Guna GA Siwabessy di Serpong digunakan untuk riset, produksi isotop dan pengujian material,” jelasnya. (Sumber brin.go.id)