BMKG Gandeng Tomorrow Indonesia Kembangkan Sistem Prediksi Meteorologi Berbasis AI

TechnologyIndonesia.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Tomorrow Indonesia (PT Enviromental Intelligence Indonesia/EII) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama di bidang meteorologi dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang studi kelayakan untuk peningkatan akurasi dan penguatan sistem layanan BMKG melalui kolaborasi strategis di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menjelaskan kerja sama yang dilakukan mencakup beberapa aspek penting seperti bagaimana mengembangkan sistem prediksi berbasis artificial intellegence (AI), kolaborasi ilmiah dan teknis di bidang meteorologi; pengembangan kapasitas sumber daya manusia; serta penyediaan data meteorologi dan teknologi pendukungnya.

Penandatanganan ini merupakan langkah strategis dalam penyelenggaraan layanan informasi meteorologi yang cepat, tepat, akurat, luas, dan mudah di pahami di berbagai sektor.

“Bagaimana kita mengembangkan sistem prediksi berbasis AI dan ke depan dapat meningkatkan akurasi informasi khususnya di bidang meteorologi cuaca baik cuaca publik, maritim, maupun penerbangan,” kata Andri di Gedung BMKG, Jakarta, Selasa (4/2).

Andri menyampaikan, dalam memberikan layanan cuaca khusus di darat maupun laut untuk kepentingan Indonesia diperlukan infrastruktur yang andal, sumber daya manusia yang kompeten, serta inovasi teknologi yang berkelanjutan. Karena itu, kolaborasi dengan Tomorrow Indonesia menjadi langkah strategis dalam meningkatkan layanan meteorologi di Indonesia.

Melalui kerja sama ini, diharapkan akan tercipta solusi inovatif dalam penyediaan data dan layanan meteorologi yang lebih efektif serta meningkatkan efisiensi dalam aspek operasional di seluruh wilayah Indonesia.

Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang mengatur tugas dan fungsi BMKG dalam memberikan layanan informasi yang berkualitas kepada masyarakat.

Lebih dari itu, sinergi ini turut mendukung visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita dan mendukung Indonesia Emas 2045, terutama dalam menjalankan peran strategis BMKG dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, mitigasi perubahan iklim, dan pengelolaan risiko bencana. Pada Asta Cita ke-8, yang menekankan harmoni antara manusia, lingkungan, dan budaya.

“BMKG berperan krusial dalam manajemen bencana melalui pengembangan sistem deteksi dini, peningkatan koordinasi antar lembaga, serta kolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat guna mewujudkan penanggulangan bencana yang lebih efektif,” ujarnya.

Presiden Direktur PT EII Muhamad Fitriansyah menjelaskan kolaborasi ini memiliki tujuan untuk membantu Indonesia menjadi lebih tangguh terhadap dampak cuaca dan kejadian cuaca ekstrem.

Di mana kerja sama ini menggabungkan jaringan sensor darat dan keahlian BMKG dengan platform intelijen cuaca milik Tomorrow Indonesia yang didukung oleh teknologi AI serta satelit bersolusi tinggi.

“Bersama-sama, kemitraan ini akan membantu meningkatkan kapasitas Indonesia dalam memprediksi, mempersiapkan diri, dan memitigasi risiko cuaca ekstrem,” kata Fitriansyah.

Pendekatan terintegrasi ini juga akan memberdayakan petani yang disesuaikan dengan kondisi setempat untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan menjaga ketahanan pangan, mendukung pertahanan nasional, infrastruktur penting, serta meningkatkan efisiensi kesiapsiagaan bencana di berbagai industri seperti penerbangan, pertambangan, dan energi.

Director Well Vintage Enterprises Akiva Kremnizer dari Tomorrow Indonesia menyatakan kolaborasi dengan BMKG akan memberdayakan masyarakat dan industri untuk membangun ketahanan.

Co-Founder Tomorrow IO Rei Goffer dari Tomorrow Indonesia menambahkan kemitraan ini akan menyentuh jutaan kehidupan mulai petani di pedesaan hingga meningkatkan ketahanan infrastruktur perkotaan.

Kolaborasi ini sejalan dengan tujuan Indonesia yang lebih luas untuk mencapai ketahanan pangan, menawarkan wawasan penting yang memberdayakan para pembuat kebijakan, dan industri untuk bertindak tegas dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author