Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah mengembangkan upaya peningkatan kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti melalui Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI). Melalui program ini, peranan Iptek diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Â
Â
Direktorat Lembaga Litbang Kemenristekdikti melakukan serangkaian program penguatan kelembagaan bagi instansi riset. Kontribusi lembaga litbang unggul yang telah ditetapkan sebagai PUI diharapkan dapat lebih berkontribusi untuk menggerakkan sektor industri barang dan jasa berbasis inovasi.Â
Â
Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti, Patdono Suwignjo mengatakan program tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang dalam melakukan inovasi.Â
Â
“Inovasi yang dihasilkan lembaga litbang diharapkan merupakan inovasi yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa serta memberikan manfaat luas bagi masyarakat untuk meningkatkan daya saing bangsa,” kata Patdono dalam Apresiasi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tahun 2017 di Jakarta, pada Rabu (13/12/2017).
Â
Menurut Patdono, semangat inovasi ini telah ditunjukkan oleh lembaga-lembaga litbang yang tergabung dalam PUI. Misalnya, telah terjadi paling tidak 10 kerjasama pengembangan produk inovasi antara Lembaga litbang PUI dengan industri di negara-negara Eropa.
Â
“Hingga tahun 2017 terdapat 72 lembaga litbang yang tergabung dalam program PUI. Diantaranya 6 lembaga litbang dari badan usaha, 24 lembaga litbang perguruan tinggi, 23 lembaga litbang pemerintah dan 19 litbang LPNK,” lanjutnya.
Â
Dalam upaya mendukung pencapaian output kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan selama ini, perlu kerja keras yang bersistem, mengingat kebutuhan atas standar yang tinggi dari kinerja sebuah PUI.Â
Â
Dari data indikator output 48 lembaga PUI, telah terjadi 114 undangan menjadi pembicara utama dalam konferensi internasional, 652 undangan menjadi pemakalah, 430 kunjungan lembaga Internasional, 624 publikasi nasional, 372 publikasi internasional, 66 lulusan S3 sesuai tema riset unggulan, 150 perolehan paten dan rezim HKI lainnya, 413 kerjasama riset tingkat nasional, 171 kerjasama riset internasional, 9.849 kerjasama non riset dan 2.960 kontrak bisnis dalam rangka hilirisasi produk unggulan PUI.
Â
Pada kesempatan tersebut, Menristekdikti Mohamad Nasir menyampaikan inovasi berperan penting dalam meningkatkan daya saing bangsa. Inovasi juga harus berujung pada produk bermanfaat.Â
Â
“Inovasi yang tidak bisa dikomersialisasikan, maka itu bukan inovasi lagi dan akan hanya memenuhi referensi saja. Pusat Unggulan Iptek menjadi sangat penting untuk menghasilkan suatu inovasi yang bisa dimanfaatkan oleh industri,” ungkap Menristekdikti.
Â
Penguatan kelembagaan menjadi unsur penting yang terbingkai dalam rangkaian fasilitasi kegiatan dalam kerangka pembinaan kelembagaan Iptek dan Dikti. Langkah ini akan terus dikembangkan untuk mewujudkan sistem kelembagaan litbang di Indonesia yang menghasilkan lembaga litbang yang unggul, inovatif dan berdayasaing.Â
Â
Kemenristekdikti mengajak industri untuk terus bekerjasama dengan lembaga litbang, menciptakan dan menggunakan produk dan teknologi hasil litbang dalam negeri yang inovatif, efektif dan efisien sehingga dapat memperkuat struktur dan daya saing ekonomi daerah dan nasional.Â
Â
Ke depan, Kemenristekdikti akan terus mengembangkan kebijakan riset dan teknologi yang kondusif dalam kerangka memajukan Iptek untuk peningkatan peradaban dan kesejahteraan masyarakat.
Â
Â
Artikel terkait : Inilah para penerima Apresiasi Lembaga Litbang 2017
Â