Tiga Mahasiswa UM Ciptakan Media Pembelajaran 3D Sistem Periodik Unsur untuk Penyandang Disabilitas

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Tiga Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berhasil merancang media pembelajaran 3 Dimensi (3D) sistem periodik unsur bagi penyandang disabilitas. Penelitian ini lolos seleksi pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 bidang penelitian tahun 2018.

Ketiga mahasiswa UM tersebut adalah Deni Ainur Rokhim (Pendidikan Kimia, 2016), Mochmad Khoirul Rifai (Fisika, 2016), dan Rosida Amalia (Pendidikan, 2015) dengan judul penelitian “Mekdisepur” Media 3D Sistem Periodik Unsur Dengan Sistem Audio-Visual Untuk Penyandang Disabilitas Mental.

Deni mengungkapkan penelitian tersebut memaparkan tentang media pembelajaran dilengkapi sistem audio-visual berisi sistem periodik unsur serta pengenalan materi unsur-unsur kimia bagi penyandang disabilitas mental.

Media pembelajaran ini didesain dalam bentuk tiga dimensi berupa balok yang timbul, serta dirancang dengan tambahan audio dalam penyampaian informasi dari setiap unsur yang ada. “Dengan menekan tombol dari salah satu balok, akan keluar suara berisi informasi dari salah satu unsur kimia,” ujar Deni saat dihubungi Technology-Indonesia.com pada Kamis (24/5/2018).

Tim Mahasiswa Universitas Negeri Malang saat presentasi “Mekdisepur”

Deni mengaku proses persiapan penelitian ini waktunya cukup mepet mulai dari pembuatan makalah penelitian. Bahkan sempat terjadi perubahan susunan tim. Namun kendala tersebut segera teratasi dengan tersusun kembali tim yang utuh.

“Ide awal penelitian berasal dari pengembangan ide senior yang belum sempat lolos sehingga saya dan dosen pembimbing merombak kembali karya tersebut,” ungkap Deni. Dalam penelitian ini, Deni dan tim dibimbing oleh dosen M. Muchson, yang berpengalaman di bidang media pendidikan.

Deni berharap media ini dapat menjadi media pengenalan materi unsur-unsur kimia bagi penyandang disabilitas mental. Penyandang disabilitas mental meliputi mental tinggi, mental rendah, dan berkesulitan belajar spesifik.

Disabilitas mental tinggi, sering dikenal dengan orang berbakat intelektual yang memiliki kemampuan intelektual di atas rata-rata, serta memiliki kreativitas dan tanggungjawab terhadap tugas. Disabilitas mental rendah, untuk kemampuan mental rendah atau kapasitas intelektual/IQ (Intelligence Quotient) di bawah rata-rata.

Disabilitas mental rendah dibagi menjadi dua kelompok yaitu anak lamban belajar (slow learnes) yang memiliki IQ antara 70-90, serta anak dengan IQ di bawah 70 atau dikenal dengan anak berkebutuhan khusus. Terakhir adalah anak yang berkesulitan belajar spesifik berkaitan dengan prestasi belajar (achievement) yang diperoleh.

Menurut Deni, bagian tersulit dalam proses pembuatan karya ini adalah proses perekaman. Sebab, data informasinya harus disesuaikan dengan materi yang real serta pengucapan atau intonasi audio harus diselaraskan. “Namun semua itu bisa tertangani dengan bantuan tim editing audio,” lanjut Deni.

Dengan bantuan pendanaan PKM 5 sebesar Rp 7,8 juta, Deni optimis media ini akan selesai akhir bulan Mei 2018. “Media pembelajaran ini memang dirancang inklusif bagi penyandang disabilitas. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat dijadikan media pembelajaran di sekolah umum,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author