Pengembangan Pantai Porok Sebagai Pusat Penelitian Biomarine

alt
Pantai Porok akan dikembangkan sebagai pusat penelitian sumber daya laut dan pantai (foto humas UGM).
 
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) serius mengembangkan Pantai Porok sebagai pusat penelitian sumber daya laut dan pantai. Bahkan pantai di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta ini akan dikembangkan menjadi Biomarine Scince Research Center and Technopark.
 
Dekan Fakultas Biologi UGM, Budi Setiadi Daryono menyebutkan pengembangan stasiun penelitian di kawasan Pantai Selatan Jawa sangat diperlukan. Pasalnya, hingga kini Indonesia belum memiliki stasiun lapangan penelitian yang fokus meneliti sumber daya laut dan pantai. 
 
“Penelitian tentang kelautan masih terbatas, ditambah belum ada stasiun penelitian yang menggarap perairan Selatan Jawa. Karena itu pengembangan stasiun penelitian di Pantai Selatan Jawa penting untuk menggali biodiversitas dan potensi sumber daya laut di kawasan ini,” urai Budi pada Jum’at (3/3/2017) di kampus setempat.
 
Budi berharap keberadaan stasiun penelitian ini dapat mengungkap fenomena laut dan potensi sumber daya yang ada di perairan selatan Indonesia. Di samping itu juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan pemerintah daerah. 
 
Sejak 2010, Fakultas Biologi UGM melalui hibah penelitian Indonesia-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) berusaha menggarap wilayah pesisir di desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul. Fakultas ini mengembangkan potensi sumber daya alam berbasis riset di kawasan tersebut. Tidak hanya terkait soal konservasi, tetapi juga upaya mendukung program peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. 
 
“Kami berupaya meningkatkan penguasaan kemampuan teknologi budidaya lobster, mikroalga, nori, serta ikan laut masyarakat sekitar. Selain itu juga melakukan budidaya melon di kawasan pesisir disamping melakukan konservasi Pantai Porok,” ungkap Budi. 
 
Untuk meningkatkan kemanfaatan stasiun penelitian ini, Fakultas Biologi berencana mengembangkan Pantai Porok menjadi  Biomarine Scince Research Center and Technopark. Kedepan kawasan ini tidak hanya menjadi pusat penelitian sumber daya laut dan pantai bagi mahasiswa dan para peneliti. Namun, menjadi tempat edukasi bagi masyarakat luas terkait biomarine Indonesia. 
 
Selama ini Pantai Porok banyak digunakan mahasiswa dan peneliti fakultas Biologi UGM sebagai laboratorium alam untuk mempelajari dan meneiliti ekologi laut dan lainnya. “Rencananya pada 2018 akan kita kembangkan menjadi edupark sehingga masyarakat dapat mengetahui hasil riset yang telah dilakukan,” ujarnya.
 
Suwarno, warga Desa Kemadang mengatakan bahwa warga berharap banyak terhadap keberadaan stasiun penelitian ini. Hasil-hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga dan menjaga kelestarian pesisir dan pantai.
 
“Sejak 2010 silam Fakultas Biologi telah melakukan program pemberdayaan masyarakat di Kemadang dan itu sangat membantu kami tidak hanya dalam meningkatkan kesejahteraan warga, tetapi juga dalam menjaga kelestarian laut,” jelasnya.
 
Suwarno berharap pengembangan pengembangan stasiun penelitian di Pantai Porok dapat membawa manfaat yang lebih banyak bagi warga sekitar.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author