Balitbang KP Gelar Inovasi Akuakultur

2-fita
Menyadari pentingnya keterlibatan litbang dalam mendukung tercapainya visi pembangunan KKP, Balitbang KP menggelar Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (FITA) 2015. Mengusung tema “Inovasi Teknologi Akuakultur dalam Mendukung Kedaulatan Pangan dan Perikanan Lestari,” acara berlangsung di ICC IPB Bogor, 8-9 Juni 2015.

Kepala Balitbang KP Achmad Purnomo menyatakan bahwa aspek pengembangan dan inovasi teknologi akuakultur merupakan salah satu tulang punggung pencapaian target menjadikan Indonesia sebagai produsen perikanan terbesar di dunia. ‘’Untuk mengejar target itu diperlukan beragam teknologi yang inovatif, tepat guna, efektif dan mudah diterapkan oleh stakeholders yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam sistem produksi akuakultur,’’ tegasnya.

Salah satu upaya untuk merealisasikan tantangan tersebut dan dalam rangka mempercepat pertumbuhan produksi akuakultur di Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya bekerjasama dengan IPB menyelenggarakan FITA 2015.  Kegiatan ini memiliki tujuan : (1) Sebagai media untuk mendiseminasikan dan mensosialisasikan teknologi dan informasi akuakultur terkini, (2) ajang pertukaran informasi antara penghasil dan pengguna teknologi akuakultur di Indonesia, (3) memacu peneliti, perekayasa dan penghasil teknologi lainnya untuk melakukan inovasi teknologi di bidang akuakultur, serta (4) menjadi akselerator bagi pembangunan akuakultur di Indonesia.

Menghadirkan para pakar dan perekayasa teknologi akuakultur ternama dari dalam dan luar negeri, menurut Ka Balitbang KP, FITA 2015 akan membahas berbagai karya inovasi terkini dari empat kelompok bidang ilmu, yaitu: teknologi akuakultur berkelanjutan, nutrisi dan teknologi pakan, kesehatan ikan, serta  genetika dan reproduksi akuakultur.

Kegiatan FITA 2015 sendiri terdiri atas empat kegiatan. Pertama, plenary session berupa presentasi keynote speaker dari dalam dan luar negeri yang terkait dengan kebijakan pemerintahan baru di bidang akuakultur dan perkembangan teknologi terbaru di akuakultur. Sesi pelo menampilkan tiga pembicara utama, yaitu Dr. Fatuchri Sukadi membahas Peluang dan tantangan pengembangan perikanan budidaya dalam mendukung poros maritim,  Prof. Shunsuke Koshio membahas tema Development of maturation diet for crustacean and fish broodstocks, dan Dr. Farshad Shishehcian membahas Current status of advanced technology for shrimp/mariculture in tropical countries. Bertindak sebagai moderator sesi ini adalah Prof Dr. Ketut Sugama.

Kedua, temu bisnis yang akan mempertemukan  para inovator dengan pengusaha atau calon investor. Sesi temu bisnis antara lain diisi diskusi Komersialisasi Produk Inovatif Puslitbang Perikanan Budidaya dengan menampilkan tiga narasumber, yaitu: Dr. Tri Heru Prihadi, Dr. Estu Nugroho, dan Dr. Endhay Kusnendar

Ketiga, seminar ilmiah membahas hasil-hasil riset terbaru dari para peneliti, perekayasa, akademisi, dan stakeholder lainnya yang terkait dengan multi aspek penelitian dan pengembangan IPTEK dan inovasi di bidang akuakultur. Ada puluhan hasil riset mutakhir tentang beragam inovasi teknologi akuakultur dibahas dalam seminar yang berlangsung hampir dua hari penuh.

Yang tidak kalah menarik adalah pameran produk hasil inovasi para peneliti Balitbang Kelautan dan Perikanan. Ada setidaknya 75 karya riset yang ditampilkan dalam sesi poster.  Semuanya disajikan dengan kemasan yang secara menarik untuk memuaskan keingintahuan peserta dan pengunjung FITA 2015. Kegiatan selama dua hari ini dinyatakan terbuka untuk umum. Sementara peserta resmi berasal dari: utusan pemerintah pusat dan daerah, peneliti dan perekayasa teknologi perikanan khususnya akuakultur, masyarakat akuakultur, asosiasi dan pelaku usaha di bidang akuakultur, investor di bidang akuakultur, pemerhati di bidang akuakultur, akademisi perguruan tinggi dan masyarakat umum.

Dibuka oleh Kepala Balitbang KP, acara ini juga dimeriahkan oleh penandatanganan dua Kesepakatan Bersama, yaitu antara Ka Balitbang KP dengan Bupati Kabupaten Pinrang dan Bupati Kabupaten Temanggung, serta penyerahan sertifikat ISO 9001 kepada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol, dan Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros.

You May Also Like

More From Author