Penanaman Inpari 43 Agritan di Karanganyar

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jawa Tengah (Jateng) hadir sebagai salah satu bukti tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat. Khususnya petani, memberikan solusi atas persoalan-persoalan yang dihadapi.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi IV Luluk Nur Hamidah menyampaikan hal itu saat pencanangan tanam varietas unggul baru (VUB) padi potensi hasil tinggi di Karanganyar, Jateng pada Selasa (27/4/2021).

Penanaman varietas Inpari 43 Agritan dengan transplanter ini digelar di Desa Kragan, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar. Hadir pula Camat Gondangrejo, Kapolsek, DPRD Kab. Karanganyar, Kepala Dipertan Karanganyar, Danramil, penyuluh dan petani, Gapoktan serta Kelompok Wanita Tani (KWT).

“Salah satu ukuran ketahanan pangan adalah adanya benih berkualitas yang mudah diakses petani dan petani mudah mendapatkannya. Begitu juga, perhatian pada pertanian hulu hingga hilir termasuk didalamnya pascapanen, akan membuat pertanian Indonesia maju dan tidak tergantung pada produk dari luar,” lanjutnya.

Inpari 43 Agritan Green Super Rice (GSR) merupakan varietas padi hasil rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang dilepas pada 2016 melalui SK Menteri Pertanian No. 369/Kpts/TP.010/6/2016. Istilah Green Super Rice  diberikan karena Inpari 43 ramah lingkungan (Green) sebab mampu mengurangi penggunaan input seperti pestisida, pupuk kimia, dan air. Potensi hasilnya juga tinggi > 9 ton/hektar (Super Rice).

Keunggulan Inpari 43 adalah berumur genjah (111 hari), tanaman pendek (88 cm), daun bendera panjang dan tegak, serta malai tersembunyi sehingga aman dari serangan hama burung. Varietas ini tahan penyakit Tungro, Blas, dan Hawar Daun Bakteri. Rasa nasinya enak/pulen. Inpari 43 masih mampu berproduksi tinggi pada kondisi sub optimal (kekeringan atau kebanjiran).

Pada kesempatan tersebut, Kepala BPTP Jateng, Joko Pramono menjelaskan bahwa BPTP Jateng tidak hanya melakukan denfarm VUB padi. Namun juga membantu terbentuknya UPJA (Unit Pengelola Jasa Alsintan). Dibentuknya UPJA, agar bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dari pemerintah dapat dimanfaatkan secara optimal.

Selanjutnya akan dibentuk juga UPPO (Unit Pengelola Pupuk Organik). BPTP Jateng akan mendampingi cara pembuatan pupuk organik ini.

Selain tanam VUB padi, dilakukan penyerahan secara simbolis DOC (Day Old Chicken) ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB). BPTP Jateng juga akan memberikan DOC ayam KUB kepada petani di desa Kragan, untuk dapat dikembangkan.

Pada 2021 ini Balitbangtan BPTP Jateng mendiseminasikan hasil inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Ballitbangtan) yang difokuskan pada berbagai VUB padi khusus dan VUB spesifik lokasi potensi hasil tinggi dan prospektif. Diseminasi dilakukan melalui kegiatan “Demfarm Pengembangan Varietas Unggul Baru (VUB) Padi khusus dan VUB Padi Spesifik Lokasi di Jawa Tengah”.

Demfarm dilaksanakan di 6 unit dengan luasan masing-masing 10 hektare (ha), di 5 Kabupaten Jawa Tengah yaitu Kabupaten karanganyar, Purworejo, Purbalingga, Banyumas, dan Sragen. Denfarm adalah sebagai sarana pembelajaran petani antara lain meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani dalam penerapan teknologi petani serta menumbuh kembangkan kelembagaan petani dan petani swadaya. (Sumber BPTP Jateng)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author