Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Buah Tropika (Balitbu Tropika) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat (Sumbar) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Sawahlunto dan Dinas Pangan Prop. Sumbar melakukan pencanangan Nagari Sukun di Nagari Mandiri Pangan Kolok Nan Tuo, Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto pada Senin (30/9/2019).
Sebagai wujud nyata dukungan percepatan pembangunan kawasan pertanian ini, Balitbangtan menyerahkan benih sukun kepada Pemerintah Kota Sawahlunto. Pada tahap awal, Balitbu Tropika menyerahkan 2 ribu benih sukun untuk didistribusikan langsung kepada masyarakat dan kelompok tani.
Acara serah terima benih sukun dilanjutkan dengan penanaman perdana bersama Walikota Sawahlunto beserta ketua DPRD, kepala Bank Mandiri, dan pemuka masyarakat lainnya. Kegiatan ini diharapkan mampu mengantisipasi kerawanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan bioindustri berbasis sukun sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Kepala Balitbu Tropika Dr. Ellina Mansyah menyampaikan bahwa sukun merupakan salah satu komoditas sumber karbohidrat untuk diversifikasi pangan dan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti beras. Sukun mengandung vitamin dan mineral yang lebih lengkap daripada beras dengan kalori yang lebih rendah. Dalam 100 gram buah sukun terkandung 108 kalori, sedangkan beras 349 kalori. Hal ini menjadikan sukun sangat cocok untuk keperluan diet.
Pencanangan Nagari Sukun di Kota Sawahlunto ini disambut antusias oleh Pemerintah kota dan anggota masyarakat karena sejalan dengan program Kota Sawahlunto dalam memajukan sektor pertanian sebagai sumber pendapatan masyarakat. Walikota Sawahlunto Deri Asta, SH saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa lahan pertanian seluas 70% di kota Sawahlunto yang masih kosong diharapkan bisa menjadi lahan produktif dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, Balitbangtan juga menampilkan berbagai produk olahan sukun mulai dari tepung, nasi goreng sukun, mie, brownies, keripik, olahan basah dan kering untuk mengedukasi masyarakat dalam mengolah produk sukun. Dukungan semua pihak sangat diharapkan dalam keberhasilan budidaya dan pengembangan agribisnis sukun didaerah ini. Diharapkan dalam jangka waktu 2-3 tahun ke depan kota Sawahlunto akan menjadi salah satu sentra produksi sukun di Indonesia.