Jakarta, Technology-Indonesia.com – Untuk mengoptimalkan fungsi lahan rawa menjadi lahan produktif, Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan program Selamatkan Rawa Sejahtera Petani (Serasi). Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki lahan rawa yang cukup luas dan menjadi lokasi program Serasi.
Untuk menyukseskan program ini, Badan Litbang Pertanian melalui Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumsel menggelar rangkaian Bimbingan Teknis (Bimtek) Teknologi Budidaya Padi di Lahan Rawa
Bimtek pertama dilaksanakan di BPP Kecamatan Muara Telang Banyuasin pada 27 Maret 2019. Kegiatan ini dihadiri Kepala Bidang penyuluhan mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin Sodikin, Kepala BPTP Sumsel dan dikuti 50 peserta yang terdiri dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Ketua Gapoktan Kecamatan Muara Telang.
Bimtek kedua dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Kayu Agung. Bimtek yang dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten OKI Syarifuddin ini dibuka oleh Kepala BPTP Sumsel dan diikuti 50 peserta yang terdiri dari PPL dan petani.
Kepala BPTP Sumsel, Amiruddin Pohan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Serasi merupakan program Kementan yang melibatkan banyak bidang. Badan Litbang Pertanian berperan dalam menyediakan paket teknologi yang dibutuhkan. Dukungan inovasi teknologi tersebut antara lain untuk meningkatkan indeks pertanaman dan peningkatan produktivitas, serta desain dan perencanaan tata air.
“Saya berharap yang hadir disini bisa meneruskan apa yang disampaikan dan setelah mengikuti Bimtek, ada perubahan pengetahuan bagi penyuluh dan petani,” harap Amir Pohan.
Materi yang disampaikan saat Bimtek, antara lain peran Badan Litbang Pertanian mendukung Program Serasi, lahan rawa sebagai lumbung pangan nasional, Pengelolaan sumberdaya lahan pada agroekosistem rawa dan budidaya padi dengan pendekatan PTT di lahan rawa mendukung Program Serasi.
Dalam diskusi diperoleh informasi dari peserta bahwa permasalahan utama budidaya padi di lahan rawa adalah penataan lahan dan pengaturan air yang belum optimal, sehingga mengakibatkan produksi lahan rendah. Diharapkan dengan adanya Program Serasi dapat mengoptimalkan lahan rawa.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta Bimtek, “Program Serasi ini adalah program yang sangat kami tunggu, karena selama ini kami dihadapi oleh masalah air yang menggenangi sawah” ujar Ali Antoni yang sehari-harinya bertugas sebagai Koordinator Penyuluh di Kecamatan Kayu Agung.
Melalui Bimtek ini diharapkan pengetahuan petani dalam memanfaatkan lahan rawa untuk budidaya padi semakin meningkat, karena materi disajikan secara lengkap dari berbagai aspek dari pengelolaan lahan rawa serta paket teknologi budidaya padi di lahan rawa. Evi Susanti