Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menghasilkan berbagai varietas unggul baru (VUB) untuk mendukung pertanian di Indonesia. Hilirisasi VUB diperlukan untuk mendukung akselerasi pembangunan pertanian melalui peningkatan produktivitas tanaman.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Pada Senin (15/11/2021) menggelar penanaman perdana kacang hijau di Desa Pasir Garam, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah. Tanam perdana VUB kacang hijau bertujuan untuk hilirisasi dan memperkenalkan VUB kacang hijau kepada petani, khususnya di Kabupaten Bangka Tengah.
Tiga VUB kacang hijau, yaitu Vima-1, Vima-4, dan Vimil-2 diperkenalkan pada petani kelompok tani Tunas Harapan Jaya Milenial di Desa Pasir Garam sebagai petani koperator.
Kacang hijau Vima-1 memiliki beberapa keunggulan antara lain umur genjah, produksi tinggi, tahan pecah polong, letak polong hampir semuanya di atas kanopi, sehingga memudahkan pemeliharaan dan panen. Yang tidak kalah menarik adalah varietas ini tahan penyakit embun tepung.
Potensi hasil varietas unggul ini mencapai 1,76 ton/hektare, berumur genjah dan dapat dipanen pada umur 57 hari. Varietas Vima-1 memiliki kulit biji lunak sehinngga daging biji cepat empuk setelah direbut. Tekstur biji sesuai dengan preferensi produsen makanan seperti bubur kacang hijau, bakpia, dan onde-onde.
Kacang hijau varietas Vima-4 memiliki potensi hasil 2,32 ton/hektare dengan rata-rata hasil 1,91 ton/haktare. Dari hasil uji adaptasi diketahui bahwa Vima-4 beradaptasi sangat baik terutama pada daerah optimal.
Varietas ini memiliki umur panen 56 hari, masak serempak, polong tidak mudah pecah, warna polong hitam dan biji hijau mengkilap dengan ukuran biji besar yaitu 6,62 gram/100 butir). Selain itu varietas ini termasuk agak tahan hama thrips dan penyakit embun tepung.
Selain dua varietas tersebut, Balitbangtan melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) juga merakit kacang hijau berbiji kecil yaitu Vimil-1 dan Vimil-2. Varietas Vimil-1 dapat dikembangkan di lahan sawah sedangkan varietas Vimil-2 dapat dikembangkan di lahan-lahan sub optimal.
Berdasarkan karakteristiknya varietas Vimil-1 memiliki potensi hasil 2,06 ton/ha dengan hasil rata-rata 1,79 ton/ha, bobot 100 biji 3,63 gram, dan umur masak bijinya 57 hari setelah tanam (hst). Sedangkan varietas Vimil-2 memiliki potensi hasil 2,20 ton/ha dengan hasil rata-rata 1,73 ton/ha, bobot 100 biji 3,73 gram, dan umur masak bijinya 57 hst.
Selain itu, kacang hijau varietas Vimil-1 dan Vimil-2 memiliki warna biji yang berbeda. Varietas Vimil-1 memiliki warna biji hijau kusam, sedangkan varietas Vimil-2 bijinya berwarna hijau mengkilap. Untuk ketahanan hama dan penyakit, varietas Vimil-1 dan Vimil-2 tidak ada perbedaan sama-sama agak tahan terhadap hama penggerek polong Maruca testulalis dan agak tahan terhadap penyakit bercak daun serta embun tepung.
Acara tanam perdana ini dihadiri oleh Bupati Bangka Tengah, Asisten 1 Bupati Bangka Tengah, Kepala Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah, Perwakilan Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, Kepala Desa Pasir Garam, serta Koordinator Penyuluh dan Penyuluh BPP Simpang Katis. Pada kesempatan ini, penanaman benih kacang hijau dilakukan secara simbolik oleh Bupati Bangka Tengah, Kepala BPTP Babel beserta para tamu undangan. (Sumber BPTP Babel)