Indonesia Science Expo 2017, Dekatkan Sains ke Masyarakat

alt
 
Jakarta-Technology-Indonesia.com – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani secara resmi membuka Indonesia Science Expo (ISE) 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (23/10/2017).  Pameran sains ini  menampilkan ratusan hasil riset anak negeri dan beragam kegiatan menarik lainnya. 
 
Pelaksana Tugas Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bambang Subiyanto mengatakan ISE 2017 merupakan penyelenggaraan kedua setelah ISE 2015.  Perhelatan ISE 2017 terbilang istimewa karena bersamaan dengan 50 tahun LIPI berbakti untuk negeri.
 
“ISE 2015 sebagian besar menampilkan hasil riset peneliti LIPI. Namun mulai tahun ini dan ke depan penyelenggaraan ISE menjadi milik Indonesia,” ungkap Bambang seusai pembukaan ISE 2017 di Balai Kartini, Senin (23/10/2017)
 
Bambang menyampaikan hasil-hasil penelitian LIPI masih sedikit digunakan oleh pihak swasta. Penyebabnya, hasil-hasil riset peneliti baik di LIPI maupun perguruan tinggi itu belum siap diaplikasikan, sehingga perlu ada kegiatan inkubasi bisnis dan teknologi yang biasa dilakukan di Science Teckno Park (STP). Di STP itulah, lanjutnya, tempat bertemunya para peneliti dan pengusaha.
 
Selain itu, tema-tema yang diteliti tidak sesuai dengan keinginan atau kebutuhan swasta. “Karena itu ajang ISE di samping memberi ajang pada para inovator baru, juga mengundang para swasta. Harapan kami, kita mendapat infomasi kebutuhan penelitian di swasta itu apa, sehingga penelitian ke depan bisa sesuai keinginan swasta,” ungkapnya.  
 
Bambang menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang baik antara unsur pemerintah dan swasta. Kita harus terus berupaya agar kerjasama triple helix (perguruan tinggi, lembaga penelitian dan industri) bisa  meningkat, sehingga bisa membuka kemitraan dalam berbagai aspek. 
 
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) LIPI, Laksana Tri Handoko mengatakan dari perhelatan ISE 2017 seluruh masyarakat dapat melihat berbagai karya para peneliti,  perekayasa, dosen, inovator dan bahkan peneliti cilik calon ilmuwan Indonesia masa depan. 
 
“ISE 2017 bertujuan mendekatkan sains ke masyarakat luas secara langsung. Sesuai tema, sebagian besar ilmu pengetahuan menjadi landasan dan modal dasar untuk masa dengan Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan,” ungkap Tri Handoko.
 
Menurutnya,  ISE 2017 diikuti 176 peserta pameran dari industri kreatif dan perusahaan startup berbasis teknologi, kementerian dan LPNK, lembaga litbang, pemerintah daerah dan perguruan tinggi, dan siswa dari tingkat dasar, menengah, dan atas. Dalam ISE 2017 juga diselenggarakan Youth Science Fair 2017 yang menampilkan 120 hasil penelitian anak-anak dan remaja dari 25 provinsi di seluruh di Indonesia yang sebelumnya berlaga di berbagai kompetisi ilmiah.
 
Handoko menyebutkan, tujuan penyelenggaraan ISE adalah untuk mengomunikasikan atau memasyarakatkan apa yang telah dilakukan peneliti Indonesia dalam bidang riset dan manfaatnya bagi masyarakat luas. “Kami ingin pula agar hasil riset benar-benar terasa manfaatnya bagi masyarakat, baik jangka pendek hingga jangka panjang,” tuturnya.
 
Pembukaan ISE diisi dengan pemberian penghargaan LIPI Young Scientiest Award (LYSA) 2017 dan penghargaan bagi Peneliti dan Inovator Remaja Berprestasi Internasional Tahun 2017. Pembukaan juga diisi dengan peluncuran indikator peningkatan rasio belanja litbang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang dikenal sebagai Gross Expenditure Research and Development (GERD), dan efektifitas pemanfaatannya oleh berbagai lembaga litbang.
 
Selain pameran sains, ISE 2017 diisi dengan beragam kegiatan antara lain Science Movie, Science Art, Science Show, Games, workshop,talkshow, Science Based Industrial Innovation Award 2017, Pekan Inovasi Teknologi 2017, pameran industri, pameran perguruan tinggi serta lembaga penelitian dan pengembangan. Dalam ISE 2017 juga diselenggarakan 18 konferensi ilmiah tingkat nasional maupun internasional.
 
“Perhelatan ISE diharapkan mampu mempertemukan kalangan peneliti, akademisi, pebisnis, serta pemerintah untuk bersinergi dalam memperkenalkan, membangun kerja sama dan menciptakan produk-produk inovasi di berbagai bidang,” pungkasnya.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author