Penyerahan Anugerah Iptek di Puncak Hakteknas ke-19

Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono menghadiri Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-19, tanggal 11 Agustus 2014 di Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Wapres Boediono didampingi Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta menyerahkan anugerah iptek kepada lembaga dan perorangan.

Anugerah Iptek dibagi menjadi enam jenis yakni Pandega Widyatama, Budhipura Kencana, Budhipura, Labdhakretya, Prayogasala, dan Widyasilpawijana.

Anugerah Iptek Pandega Widyatama diberikan kepada unit kerja Eselon I lingkup Kementerian yang menggunakan hasil Litbang Nasional. Penerima anugerah adalah Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), dan Ditjen Holtikultura Kementan.

Anugerah Iptek Budhipura Kencana untuk pemerintah provinsi (Pemprov) yang sudah mandiri sistem inovasi daerahnya. Penghargaan ini diberikan kepada Pemprov Sumatera Selatan dan Pemprov Sulawesi Selatan.

Anugerah Iptek Budhipura diberikan kepada pemprov peduli iptek yakni Pemprov Gorontalo, Pemprov Sumatera Utara, dan Pemprov Jawa Tengah.

Anugerah Iptek Labdhakretya diberikan kepada kreatifitas dan inovasi masyarakat. Penerima penghargaan adalah Amin dengan inovasi alat konversi BBM ke BBG atau sebaliknya, Abdul Nasir (olahan limbah menjadi berkah), dan Albasori (Emergency Power Plan Albatec teknologi energi listrik nyaman dan ramah lingkungan).

Anugerah Iptek Prayogasala diberikan untuk pranata litbang. Peraihnya yakni Pusat Penelitian Karet kategori Litbang Mandiri, Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB dan Balai Besar Litbang Pasca Panen Balitbang Pertanian Kementan.

Anugerah Iptek Widyasilpawijana untuk pegiat iptek, peneliti, perekayasa, sivitas akademika berusia di bawah 45 tahun yang dianggap telah menghasilkan karya nyata dalam upaya memajukan iptek di Indonesia dan mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dan dapat menyebarluaskan informasi iptek kepada publik. Penghargaan ini diraih oleh Wisnu Jatmiko.

Selepas pemberian anugerah, Wapres memberikan arahan untuk terus mengoptimalkan sinergi di antara pelaku-pelaku iptek. “Ini saya kira pekerjaan besar bagi kita semua masalah sinergi dan koordinasi,” tegas Boediono.

Dalam sambutannya, Menristek melaporkan capaian-capaian riset Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi terutama terkait inovasi di bidang pangan, energi, dan air.

Di bidang pangan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah berhasil mengembangkan aplikasi tenaga isotop dan radiasi untuk meningkatkan produktivitas dan varietas bibit unggul tanaman.

Di bidang energi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menghasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) yang telah diujicobakan di PT Pertamina, PT PLN, dan PT Star Energy Gheothermal.

Sementara di bidang air, BPPT mengembangkan teknologi modifikasi cuaca dan telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti peningkatan kapasitas waduk, penanganan kebakaran hutan, dan pengendalian hujan di Jakarta untuk mengurangi banjir.

Dalam acara tersebut, Menristek menyerahkan buku “19 Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa” dan dokumen hasil Musrennas Iptek kepada Wapres. Menristek juga menyaksikan penandatangan berbagai nota kesepahaman (MoU) di bidang Pangan, Energi, dan Air. Sumber humasristek

 

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author