Judul Buku : Transformasi Budaya Maritim Berbasis Inovasi Teknologi
Penulis : Sjarief Widjaja
Tebal : 229 halaman
Penerbit : Amafrad Press, 2019
ISBN : 978-602-5791-70-3
Technology-Indonesia.com – Sejak dulu Indonesia dikenal sebagai Bangsa Maritim yang maju. Kejayaan kerajaan-kerajaan di Nusantara, mulai dari Sriwijaya hingga Majapahit mengukuhkan bahwa Bangsa Indonesia memiliki akar budaya maritim yang kuat. Seharusnya, kejayaan tersebut bisa terus dipertahankan hingga saat ini. Kuncinya ada pada inovasi dan teknologi.
Aspek geografi Indonesia dengan wilayah perairan yang lebih luas dari wilayah daratan telah membentuk budaya masyarakat Indonesia yang cenderung berbudaya maritim atau perairan. Budaya ini terus mengakar secara turun temurun dan memengaruhi pola kehidupan masyarakat Indonesia dalam bermata pencaharian. Tak heran jika kemaritiman, termasuk di dalamnya sektor kelautan dan perikanan terus didorong menjadi roda pembangunan ekonomi nasional.
Visi laut sebagai masa depan bangsa untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dapat diwujudkan melalui pembangunan kelautan dan perikanan berlandaskan tiga pilar yaitu kedaulatan, kerberlanjutan, serta kesejahteraan. Lima tahun terakhir, Indonesia telah berhasil melakukan pilar kedaulatan. Pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun ke depan, pilar kedaulatan ini harus diselaraskan dengan fokus keberlanjutan dan kesejahteraan.
Saat ini, Indonesia sedang menghadap era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang menyebabkan lalu lintas tenaga kerja antar negara menjadi terbuka. Akibatnya, tingkat kompetisi dalam menjalankan usaha maupun mendapatkan pekerjaan semakin tinggi. Perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 juga semakin pesat. Siapapun yang tidak bisa mengimbangi, kemungkinan besar akan semakin tertinggal.
Sementara itu, masyarakat nelayan, pembudidaya, pengolah, maupun petambak garam masih terlalu nyaman dengan kemampuan yang mereka warisi secara turun temurun. Cara-cara tradisional yang mereka gunakan dalam berusaha menjadi penghambaat kemajuan mereka sendiri. Seharusnya inovasi dan teknologi bisa mengubah mereka menjadi modern sehingga memiliki nilai tambah bagi usahanya.
Buku Transformasi Budaya Maritim Berbasis Inovasi Teknologi ini merupakan buah pemikiran Sjarief Widjaja tentang bagaimana para pengambil kebijakan, stakeholder, maupun masyarakat mulai mengubah cara pandang tentang konsep membangun masyarakat maritim. Dalam buku ini, penulis yang menjabat sebagai Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan bahwa kata kunci untuk memahami budaya maritim masyarakat dapat dilihat dari aspek sejarah dan geografi, dengan memberi sentuhan inovasi dan teknologi.
Transformasi budaya maritim berbasis inovasi teknologi menjadi hal yang mendesak untuk segera dilakukan. Transformasi ini harus mencakup berbagai bidang mulai dari pola pikir, cara berkehidupan, hingga pendidikan. Untuk itu, hasil-hasil riset dan inovasi bidang kelautan dan kelautan harus disebarluaskan kepada masyarakat nelayan, pembudidaya, pengolah, petambak garam, dan lain-lain melalui lembaga pendidikan maupun pelatihan.
Ada 8 bab dari 13 bab dalam buku ini yang membahas hasil-hasil riset BRSDM yang bisa mendorong peningkatan perekonomian masyarakat kelautan dan perikanan. Diantaranya, LEDikan untuk memikat ikan, prospek industri pakan magot, vaksin ikan, budidaya tuna sirip kuning, suplemen pakan ikan hias, teknologi microbubble untuk menggenjot produksi vaname, dan lain-lain.
Buku ini juga mengulas bagaimana BRSDM telah melakukan upaya transformasi budaya maritim, salah satunya dengan membangun konsep desa inovasi. Desa ini dibentuk secara khusus untuk mengembangkan utama perikanan yang dimiliki dengan sentuhan inovasi dan teknologi yang lebih modern. Beberapa desa inovasi yang sudah terbentuk antara lain Desa Nila di Dusun Bokesan, Sleman; Kampung Ranjungan di Desa Betahwalang, Demak; Kampung Sidat di Dea Kaliwungu, Cilacap; dan Kampung Gabus di Desa Babakan, Ciseeng, Jawa Barat. Sjarief meyakini, jika model desa inovasi dikembangkan di seluruh Indonesia, maka transformasi budaya maritim baik untuk penangkapan ikan maupun budidaya akan terjadi.
Buku Transformasi Budaya Maritim Berbasis Inovasi Teknologi ini bisa menjadi panduan bagi pemangku kebijakan untuk menentukan arah pembangunan kemaritiman Indonesia. Di masa depan, strategi Indonesia untuk bisa bersaing di sektor kelautan dan perikanan bisa dimenangkan dengan cara-cara ilmiah yaitu dengan membentuk SDM berbasis pencapaian iptek dengan mengangkat kearifan lokal.