Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Riau kembali melakukan Diseminasi Hasil Litkaji dan Publikasi Inovasi Pertanian. Kegiatan diseminasi kali ini berupa aplikasi Bioprotector pada tanaman kedelai mendukung pengembangan kawasan kedelai di Kabupaten Kampar yang dilaksanakan di Desa Hangtuah, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar pada hari Jumat (26/11/2021).
Hadir dalam kegiatan ini Kepala BPTP Balitbangtan Riau yang diwakili Penyuluh Oni Ekalinda; Koordinator Penyuluh BPP Perhentian Raja, Syarbaini; Penjab Kegiatan, Ade Yulfida; penyuluh BPP Perhentian Raja; serta Kelompok Tani Harapan Jaya.
Dalam sambutannya Koordinator BPP Perhentian Raja mengapresiasi BPTP Riau yang telah mengadakan kegiatan ini. Ia berharap dengan dukungan dari BPTP Balitbangtan Riau pertanian di Desa Hangtuah khususnya tanaman jagung dan kedelai yang dikembangkan petani dapat berproduksi dengan baik dan petani semakin sukses.
Mewakili Kepala BPTP Balitbangtan Riau, Oni memaparkan secara detail tentang Bioprotector yang merupakan hasil inovasi dari salah seorang peneliti Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Balitbangtan yang dapat digunakan untuk melindungi tanaman dari serangan hama. Pestisida nabati merupakan suatu pestisida yang dibuat dari tumbuh tumbuhan yang residunya mudah terurai di alam sehingga aman bagi lingkungan dan kehidupan makhluk hidup lainnya.
Teknik pengendalian hama menggunakan pestisida nabati yang merupakan pengendalian hama terpadu diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman. Oni berharap dengan penggunaan Bioprotector ini tanaman kedelai dapat menghasilkan produksi yang lebih baik.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penyerahan Bioprotector kepada petani dan pengisian kuisioner efektifitas media diseminasi terhadap perubahan pengetahuan petani. Kegitan diakhiri dengan demo aplikasi Bioprotector dilahan pertanaman kedelai milik petani.
Pestisida Nabati
Bioprotector merupakan pestisida nabati berbahan dasar minyak cengkeh yang mempunyai bahan aktif eugenol, sitronellal, dan geraniol. Produk Balitbangtan ini merupakan pestisida nabati multi fungsi yang efektif mengendalikan berbagai hama tanaman, antara lain: Nilaparvata lugens, Dacynus piperis, Dichonocoris hewetti, Aphids sp., Conopormorpha cramerella, Pomacea sp., Bemisia tabaci, serta Tetranychus sp.
Sebelum dipakai pestisida nabati ini harus dikocok dengan baik. Penyemprotan Bioprotector dimulai saat tanaman berumur 3 minggu dengan konsentrasi 2-3 cc per liter air. Penyemprotan selanjutnya dilakukan setiap 7-14 hari sekali.
Bila ada ledakan serangan hama dianjurkan menggunakan pestisida sintetis yang terdaftar dan direkomendasikan untuk tanaman padi. Penyemprotan dihentikan dua minggu sebelum panen padi
Selain sebagai pestisida nabati, BioProtector juga dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan produksi tanaman.