TechnologyIndonesia.id – Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menggelar Art Therapy dengan tema “Mindful Creation: Unlocking Peace with Art Therapy” sebagai upaya untuk menjaga kesehatan mental mahasiswa.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (16/10/2024) di Selasar Gedung Pusat Pembelajaran di bawah pengelolaan Career and Student Development Unit (CSDU) ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan emosi mereka melalui seni lukis.
Selain itu, kegiatan ini bagian dari acara memperingati hari kesehatan dunia yang jatuh setiap 10 Oktober.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bayu Sutikno menyampaikan FEB berkomitmen untuk mewujudkan kampus sehat bagi seluruh sivitas akademikanya. Berbagai inisiatif dan program dijalankan untuk mendukung tercapainya FEB UGM sebagai kampus yang sehat dan sejahtera, termasuk penyelenggaraan terapi seni bagi mahasiswa.
“Kami dari FEB selalu berkomitmen untuk memastikan teman-teman mahasiswa sehat, baik jiwa maupun raga (mental). Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan baik, serta semoga kita dapat hidup bahagia dan sehat selalu,” ujar Bayu.
Kegiatan Art Therapy ini diikuti puluhan mahasiswa FEB UGM. Sebelum memasuki sesi Art Therapy, seluruh peserta melakukan relaksasi yang dipandu oleh Psikolog CSDU, Atikah Dian Rahmawati.
Dalam sesi ini, Atikah memperkenalkan teknik Butterfly Hug, sebuah teknik psikologis berupa stimulasi bilateral dengan memeluk diri sendiri sambil mengetuk-ngetuk kedua pundak dengan ujung jari.
Teknik ini bertujuan untuk membantu kita melepaskan ketegangan emosional sehingga peserta merasa lebih rileks dan tenang sebelum mulai melukis.
Setelah melakukan relaksasi, peserta dibagi menjadi empat kelompok kecil. Di dalam kelompok-kelompok kecil ini, para mahasiswa diarahkan untuk mengekspresikan emosi mereka melalui seni lukis di atas kanvas.
Tema lukisan bersifat bebas sesuai dengan visualisasi bebas dan para mahasiswa pun tidak diharuskan untuk bisa menggambar, karena yang ditekankan dalam acara ini adalah ekspresi emosi melalui seni.
Atikah menjelaskan dalam sesi Art Therapy ini peserta tidak harus memiliki kemampuan menggambar yang mumpuni. Pasalnya, sifat penggambaran bebas sesuai dengan emosi tengah dirasakan.
“Apakah harus bisa menggambar untuk ikut terapi seni? Jawabannya tidak harus karena sifat penggambaran bebas sesuai dengan emosi yang ingin kalian gambarkan sendiri,“ jelasnya.
Usai sesi melukis, peserta didorong untuk menjelaskan emosi dan cerita di balik lukisan mereka masing-masing. Sesi ini merupakan sesi sharing session tertutup yang hanya dilakukan di dalam kelompok kecil. Setelah itu, semua peserta berkumpul kembali untuk melakukan refleksi bersama.
Art Therapy ini mendapatkan respon positif dari mahasiswa FEB UGM. Salah satunya adalah Ghiyats Thariq Al-Haq mahasiswa Akuntansi 2022. Ia menyampaikan harapannya terhadap terapi seni dari CSDU ini.
“Semoga setelah ini, kita bisa lebih memahami diri sendiri dan lebih ceria lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Virdzha, mahasiswi Manajemen 2023, mengaku merasa senang dengan adanya kegiatan ini setelah masa UTS. Menurutnya, melalui Art Therapy bisa menjadi sarana healing usai melalui UTS yang cukup melelahkan.
“Senang banget karena jadi bisa healing sekaligus dapat insight, dan seru-seruan bareng teman-teman,” ucap Virdzha.
Zaidan, mahasiswa Ilmu Ekonomi 2023, juga mengutarakan perasaannya setelah mengikuti kegiatan terapi seni ini. Dengan mengikuti kegiatan ini ia dapat bertemu dengan banyak teman dan berbagai kisah serta melakukan refleksi bersama-sama.
“Setelah mendengar cerita teman-teman tadi, ternyata banyak sisi positif dan negatif dari setiap kejadian. Hal itu buat saya sadar kalau hidup itu sebenarnya butuh pembanding, karena kalau gak ada hal negatif, maka hal positif pun gak akan ada,” tuturnya.
Terapi seni diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa FEB UGM dalam melepas rasa stres dan penat dari beban perkuliahan. Selain itu, kegiatan ini dapat mendorong mahasiswa agar bisa melepaskan stres dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan bercerita dengan orang terdekat.
Jika terdapat keluhan terkait kesehatan mental, teman-teman mahasiswa dapat mengakses layanan konsultasi non-akademik dari CSDU.