Kegiatan industri, pertanian dan rumah tangga berpotensi mencemarkan air permukaan dan air tanah dangkal. Air yang tidak berkualitas tersebut akan berdampak negatif pada mekanisme fungsi air dalam tubuh jika dikonsumsi manusia dalam jangka waktu panjang.
Air yang masuk dalam tubuh menjadi penting karena air berperan dalam pembentukan berbagai cairan tubuh. Setiap organ tubuh sudah memiliki takaran airnya masing-masing. Dan air dalam tubuh terdapat mulai di pembuluh darah dan di dalam setiap sel tubuh. Otak misalnya 75 persennya merupakan air, di paru-paru dan jantung manusia terkandung 79 persen air, pada otot manusia terdapat 76 persen, pada kulit 72 persen dan di dalam tulang manusia pun kandungan airnya terdapt 22 persen.
Air yang menyerap dan menghantarkan panas ke seluruh tubuh sangat berperan dalam menjaga suhu tubuh tetap stabil. Melalui penguapan dan keringat , air juga membantu mendinginkan tubuh. Karena itu air yang berada dalam sel tubuh berfungsi sebagai media transportasi dan berperan dalam proses metabolisme.
Selain itu air berfungsi sebagai pelumas pada sendi. Tulang rawan harus mengandung banyak air dengan begitu permukaan sendi dapat bergeser dengan bebas dan kerusakan akibat gesekan menjadi minimal. Air juga menjaga otak dan mata agar tidak mengalami banyak guncangan.
Pada dasarnya seluruh tubuh manusia selalu membutuhkan air dalam segala aktifitasnya. Air yang diminum akan mengalir ke organ tubuh yang membutuhkan. Asupan air melalui minuman, masuk melalui mulut menuju saluran cerna. Dari usus ini, air akan masuk melalui pembuluh kapiler dan masuk ke dalam darah yang akan dialirkan ke seluruh tubuh. Penelitian TRIP menunjukkan bahwa dalam waktu lima menit setelah dikonsumsi molekul air masuk ke dalam sel darah.
Dari perjalanan air di dalam tubuh tersebut akhirnya diketahui bahwa kebutuhan air pada manusia berbeda berdasarkan usia dan jenis kelamin. Wanita dewasa dianjurkan minimal 8 gelas atau dua litar sehari. Pria dewasa minimal 10 gelas atau 2,5 liter sehari. Untuk anak usia 4-8 cukup 6-7 gelas per hari. Sedangkan unutk lansia konsumsi airnya berkisar 4-6 gelas atau 1,5 sehari. Selain itu kebutuhan minum ditentukan aktivitas, cuaca lingkungan, kelembaban udara dan makanan yang dikonsumsi.
Lantas apa yang terjadi jika`kebutuhan air tubuh tidak terpenuhi? Dalam tubuh ada keseimbangan yang terus menerus terjadi antara air yang masuk dan air yang keluar. Air masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan dan minuman sedangkan air yang keluar dapat melalui penguapan dari kulit, udara pernapasan, buang air kecil dan besar. Jika keadaan air yang keluar lebih banyak dari air yang masuk maka keadaan itu disebut dehidrasi.
Pada pria yang mengalami kekurangan cairan mencapai 1,5 persen berat badan maka dapat menurunkan kewaspadaan visual, meningkatnya rasa tegang, cemas dan lelah. Pada wanita kekurangan cairan sebanyak 1,3 persen berat badan bisa menurunkan kewaspadaan visual, mood, konsentrasi dan sakit kepala.
Apalagi saat cuaca panas menjelang musim kemarau yang mengakibatkan tubuh mengeluarkan keringat cukup banyak sehingga rentan terhadap dehidrasi. Tubuh akan memberi tanda jika kekurangan cairan yakni ketika merasa haus. Karena itu minumlah sebelum merasa haus.
Dehidrasi ringan bila dialami terus menerus dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal dan susah buang air besar. Karena itu biasakan diri minum air putih yang cukup minimal dua liter sehari. Minumlah air putih yang mengandung mineral alami yan seimbang karena mineral berperan penting dalam proses metabolisme tubuh.
Selain itu air yang memenuhi persyaratan air minum dengan pH hampir netral yaitu 6,5 – 8,2. Kandungan mineral dalam air juga syarat penting agar air layak minum . Bingung apakah air yang diminum selama ini merupakan air yang dibutuhkan tubuh?
Saat ini sudah banyak air kemasan yang menawarkan air siap minum. Namun jangan salah pilih. Air yang bersumber dari mata air terpilih yang telah mengalami proses penyaringan alami dan mineralisasi alami yang bisa menjadi air yang membantu menjaga kesehatan.
Research and Development Danone Aqua, Endang Sunaryo mengatakan agar masyarakat berhati-hati dalam memilih minuman air putih dalam kemasan. Tidak semua air dalam kemasan mengandung mineral. “Salah minum air demineralisasi atau air kosing (tidak mengandung mineral) bisa mengakibatkan penyakit pada usus dan pecahnya sel dalam tubuh,” ujar Endang di sela acara Water Week sebuah program yang diselenggarakan Danone Aqua dalam rangka mengajak masyarakat memperhatikan kesehatan melalui air yang diminum, pekan lalu di Jakarta. ***