Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) tengah menyiapkan sistem informasi geospasial nasional (SIGN) untuk Presiden. Sistem Informasi berbasis ini digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan / kebijakan oleh Presiden.
Informasi spasial memiliki peran penting dalam setiap aktivitas pemerintahan. Sebagai gambaran, 90% aktivitas pemerintah terkait dengan elemen spasial (lokasi) dan 65% aktivitas pemerintah menggunakan elemen spasial sebagai identifier utama. Hal ini, kata Kepala Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang Bakosurtanal Dr.Ir. Puntodewo, karena Informasi spasial mampu menyajikan data lebih baik dibandingkan text, tabel atau grafik.
“Elemen spasial (lokasi) mengintegrasikan berbagai jenis informasi, mulai dari populasi, sekolah, sumberdaya alam, industri, pertumbuhan ekonomi, pertanian, peternakan, riwayat kejadian bencana dan informsi lainnya,” terang Totok.
Khusus untuk pemerintah, sistem informasi spasial dapat diterapkan untuk berbagai kepentingan, antara lain untuk pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, pertahanan dan keamanan, keselamatan navigasi udara/laut , penanganan kondisi darurat , search and rescue (SAR), manajemen pertanahan, pemantauan emisi karbon, formulasi kebijakan.
Menurutnya, sistem informasi geospasial untuk Presiden yang disiapkan terdiri dari dua jenis. Sistem pertama dipasang di Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang bersifat terbatas, hanya dapat diakses 12 orang, termasuk Presiden. Sistem kedua, untuk di ruang sidang kabinet. “Konten kedua sistem ini juga berbeda, yang untuk UKP4 lebih lengkap,” katanya.
Untuk dapat memberikan gambaran yang akurat, relevan, maka konten yang disiapkan untuk sistem informasi geospasial presiden ini berasal dari 40 sektor. “Saat ini masing-masing departemen dan badan nasional tengah menyiapkan data dengan georeference yang sama,” kata Totok. Bakosurtanal sendiri menyiapkan peta rupabumi
Dijelaskan, sistem ini setidaknya memiliki tiga fungsi .
Pertama, untuk mempresentasikan atau memvisualkan data dan informasi berbagai profil, mulai profil NKRI, profil sumberdaya alam, profil hankam, profil pertumbuhan ekonomi, profil ketahanan pangan, profil kesehatan,profil kependudukan, profil pendidikan. Selain itu juga untuk memvisualkan perencanaan pembangunan. Misalnya perencanaan pembangunan infrastruktur energi, prasarana transportasi, pengembangan pertanian.
Presentasi atau visualisasi data mencakup: Data Tabular dengan Time Series, Tampilan wilayah dibagi menjadi provinsi dan kabupaten, Pilihan visualisasi peta (area, grafik batang, grafik lingkaran, Citra satelit, administratif, rupabumi, relief 3D).
Sistem informasi geospasial presiden ini juga berfungsi untuk memonitoring dan evaluasi berbagai program pembangunan . Misalnya pemantauan program percepatan pembangunan daerah tertinggal, pemantauan efektivitas pemanfaatan dana pembangunan, pemantauan situasi hankam, pemantauan dampak bencana alam, pemantauan dampak program pembangunan tertentu, pemantauan penanganan tanggap darurat nasional.
Saat ini infrastruktur ke-40 sektor telah terpasang.Masing-masing institusi mengirim data ke server utama melalui VPN (virtual private network). Jaringan untuk mengirim data bersifat satu arah, yakni institusi hanya dapat mengirim data ke server utama, namun tidak bisa mengambil data dari server utama.
Selain menyiapkan konten, Bakosurtanal juga menyiapkan media presentasi sistem informasi spasial ini. Dijelaskan Totok,sistem presentasi yang disiapkan bersifat tiga dimensi , yakni gambar yang ditampilkan secara vertikal maupun horisontal menyerupai tampilan tiga dimensi (pseudo 3 D). Selain itu, juga bersifat dinamik, yakni dapat memperbesar dan memperkecil suatu lokasi dengan resolusi tinggi. Sistem informasi spasial atau Sistem informasi geospasial ini dipresentasikan di bagian tengah atau di ruang oval yang terbentuk diantara meja-meja di ruang sidang kabinet. (dra)