Jakarta, technology-indonesia.com – Untuk mendorong pertumbuhan startup company (perusahaan rintisan) berbasis teknologi, pada 2017 Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti telah mendanai sebanyak 137 tenant melalui program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT) dan 116 tenant melalui Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Perguruan Tinggi (PPBT-PT). Ratusan tenant tersebut diharapkan mampu tumbuh menjadi startup company.
Agar tenant tersebut memiliki pengetahuan dan kemampuan menjalankan sebuah perusahaan, Direktorat PPBT mengadakan program Startup Technology Training Camp 2017. Topik yang diangkat dalam training camp ini adalah Smart Business Map (SBM).
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan Startup Technology Training Camp 2017 merupakan program yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan pengusaha pemula berbasis teknologi di Indonesia.
“Ada tujuh prioritas bidang fokus Kemenristekdikti yang perlu diperhatikan dalam pengembangan startup company di Indonesia yaitu bidang pangan, kesehatan dan obat, teknologi informasi dan komunikasi, pertahanan dan keamanan, energi, transportasi, bahan baku dan material maju” ujar Menristekdikti saat membuka Startup Technology Training Camp 2017 di Hotel Kartika Candra, Jakarta, pada Senin (22/5/2017). Training camp ini akan berlangsung selama lima hari, mulai 22 Mei – 26 Mei 2017.
Menristekdikti menjelaskan jumlah pengusaha mikro di Indonesia baru mencapai 2,47% dan hanya 0,67% merupakan pengusaha berbasis teknologi. Program Start Tech Training Camp 2017 ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah perusahaan mikro berbasis teknologi di Indonesia.
Startup company berbasis teknologi memiliki nilai tambah ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak berbasis teknologi. “Problem utama bukanlah modal, yang paling penting adalah mindset,” lanjutnya.
Menristekdikti berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini tidak hanya untuk menggali ilmu sebagai bekal menjadi seorang pengusaha, namun juga untuk menjalin jejaring dengan peserta lain yang berasal dari seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe mengatakan bahwa tujuan kegiatan pelatihan ini agar para tenant dan inkubator dapat bekerjasama mengaplikasikan metodologi SBM untuk mewujudkan dan mengembangkan PPBT.
“Pelatihan ini diikuti oleh total peserta lebih kurang 480 orang dari program IBT dan PPBT PT dari seluruh Indonesia yang terdiri dari pengusaha pemula dan mentor bisnis, “ jelasnya.
Jumain mengatakan, awalnya Kemenristekdikti menerima 357 proposal IBT dengan sebaran di tujuh bidang fokus dari berbagai daerah. Dari proposal yang masuk 143 proposal yang diusulkan 51 inkubator dinyatakan lulus tes evaluasi. Berdasarkan seleksi presentasi sebanyak 137 proposal/tenant IBT dengan 40 inkubator yang akan dibiayai pada 2017.
Untuk PBBT, ada 322 proposal yang masuk. Dari proses evaluasi oleh tim reviewer, hasilnya 170 judul proposal yang dianggap baik. Seleksi presentasi dari tim menilai menghasilkan 116 proposal/tenant dengan 35 inkubator yang akan dibiayai pada tahun anggaran 2017.
“Semua proposal yang telah diseleksi dan dinyatakan lolos akan dimulai kontraknya pada bulan Mei 2017 ini,” terang Jumain.
Pada kesempatan yang sama perwakilan Forum Investor Budi Satria Isman mengungkapkan bahwa program ini merupakan program yang sangat baik bagi pengembangan bisnis di Indonesia. “Kami sangat mengapresiasi program ini. Para pengusaha pemula dapat diberi bekal untuk mengurangi resiko dalam berusaha. Investor akan menangkap pengusaha pemula di hilir untuk dikembangkan,” ujar Budi.
Selama acara berlangsung para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan, seperti mempelajari alat akselerasi bisnis, yaitu smart business map, ilmu branding, ilmu bagaimana mendapatkan permodalan, ilmu internet marketing, ilmu hak dan paten produk serta ilmu perencanaan keuangan. Sedangkan untuk mentor bisnis perwakilan dari berbagai inkubator, pelajaran akan ditambahkan dengan ilmu business coaching serta bagaimana mengelola inkubator.