Jakarta, Technology-indonesia.com – Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) tidak ingin Indonesia hanya sebagai target pasar semata dari para industri game di dunia. Indonesia memiliki potensi pasar sebesar 21%. Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia juga memiliki kemampuan untuk berperan pada industri Game Asia Pasifik dan Dunia.
Karena itu BEKRAF akan mengelar Bekraf Game Prime (BGP) 2017 pada 27-30 Juli 2017. Dalam acara ini akan digelar temu industri game Business to Business (B2B) yang merupakan ajang temu bisnis pelaku industri game Indonesia dengan mancanegara untuk saling bertukar ilmu dan membangun relasi. Kegiatan B2B akan digelar pada 27 Juli 2017 di Hotel Ayana, Midplaza, Jakarta.
Kegiatan lainnya Business to Consumer (B2C), ajang bagi industri game yang akan memberikan berbagai permainan bagi seluruh pengunjung. Acara B2C digelar pada 29-30 Juli 2017 di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta.
Pada BGP 2017 juga akan digelar Game Developer Award, sebuah penghargaan bagi kreator terbaik dalam negeri. Beberapa game dan developer paling berprestasi di Indonesia akan mendapatkan kesempatan memamerkan karyanya di luar negeri pada ajang Indie Prize Asia 2018 Hongkong dan Game Start Asia 2017 Singapura.
Potensi market game sangat menggiurkan bagi seluruh pelaku bisnis baik para kreator game sebagai Developer, Publisher, Animasi, Hardware, Payment dan berbagai aplikasi pendukung game lainnya. Pertumbuhan penjualan game dunia ini tidaklah kecil. Tercatat penjualan pada 2016 sebesar USD 600 juta. Pada 2017 ditargetkan penjualan bisa mencapai USD 880 juta.
Dengan penjualan yang begitu besar, Indonesia baru bisa menikmati hasilnya sebesar 1 persen. Sementara potensi pasar Game Indonesia mencapai 21% . Selain itu, banyak para kreator game dan para developernya dari Indonesia yang hasil karyanya banyak dinikmati oleh para gamer-gamer dunia.
Salah satunya, pencipta Developer Game dari Madiun yang konten gamenya masuk di Youtube dan diupload 4 juta pengunjung. Tidak sedikit pula kreator Game muda Indonesia yang bekerja di perusahaan asing seperti Google dan lainnya.
Deputi Infrastruktur BEKRAF, Hari Santoso Sungkari menyatakan, kita berharap industri game ini akan tumbuh, berkembang dan besar di Indonesia. “Kita memiliki potensi yang sangat besar, baik itu pasar, dan kita juga memiliki para kreator-kreator, developer yang karya-karyanya sudah masuk industri global. Kita berharap, karya anak bangsa ini bisa mengangkat budaya lokal ke tingkat global,” tegas Hari.
Sementara itu Deputi Akses Permodalan, Fajar Utama menegaskan akan memberikan dukungan penuh bagi para kreator muda Indonesia dalam akses permodalan. Tahun ini pemerintah mengucurkan dana hibah bagi pemula, startup sebesar Rp 200 juta per industri dengan kesiapan anggaran APBN 2017 sebesar Rp 6 miliar. Serta memberikan Forum Fonding bagi para industri pemula untuk mendapatkan akses permodalan baik itu dengan lembaga perbankan maupun ventura.