Hammam Riza: IATI Harus Mampu Menjadi Pengungkit Audit Teknologi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI) merupakan sebuah organisasi profesi auditor teknologi yang independen dan memiliki peran strategis membina dan mengawasi praktek para auditor teknologi dengan berpedoman pada standar kualifikasi profesi dan kode etik auditor teknologi.

Ketua Umum IATI Hammam Riza menyampaikan bahwa Perkumpulan IATI adalah organisasi profesi nonprofit yang beranggotakan para auditor teknologi, pemerhati audit teknologi, pencinta teknologi serta anggota masyarakat yang berminat dan turut mengembangkan kegiatan audit teknologi di Indonesia.

“Perkumpulan IATI didirikan dengan untuk menghimpun dan menggalang masyarakat yang kompeten dan berkepentingan dengan terselenggaranya pemeriksaan, pengendalian dan pengamanan pembangunan dan penerapan audit teknologi sebagai upaya mendorong peningkatan inovasi nasional,” tutur Hammam dalam Panel Diskusi Peran Audit dan Evaluasi Teknologi di Industri Manufaktur dan Ketenagalistrikan Mendukung Industri Rendah Karbon di Jakarta pada Rabu (14/12/2022).

Panel diskusi tersebut digelar IATI bersama Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) dan Institut Evaluasi Energi Indonesia (IEEI).

Lebih lanjut Hammam menjelaskan bahwa IATI merupakan suatu organisasi yang dibentuk lebih dari 10 tahun. Awalnya adalah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang diberi kewenangan untuk menjalankankan audit teknologi.

“Di BPPT ada Pusat Audit Teknologi dan secara komunitas BPPT menginisiasi pendirian organisasi IATI. Dalam perjalanannya IATI berusaha menjadi mitra dari masyarakat untuk menjamin terselenggaranya proses audit teknologi,” tuturnya.

Saat ini, IATI melihat bahwa audit teknologi itu harus dekat dengan tema utama pembangunan nasional. “Kalau dikaitkan dengan G20, kita melaksanakan global health architecture, transisi energi dan digitalisasi, maka IATI harus mampu menjadi penggerak atau pengungkit dari audit teknologi di bidang-bidang pembangunan tersebut,” imbuhnya.

Karena itu di pengunjung tahun 2022, IATI menggelar diskusi terkait energi. Sebelumnya IATI menyelenggarakan berbagai webinar di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terkait bagaimana peran audit teknologi dalam sistem pemerintahan berbasis elektronik.

“Banyak sekali anggota IATI yang memiliki kepakaran di bidang energi. Inilah yang ingin kami optimalkan dengan melaksanakan acara hari ini,” terangnya.

Menurut Hammam, panel diskusi ini juga merupakan kesempatan untuk menyampaikan kepada masyarakat agar tetap menghidupkan IATI meskipun kewenangan BPPT sudah terlebur di dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Undang-Undang No 11 tahun 2019 mendefiniskan Audit Teknologi sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif terhadap aset Teknologi dengan tujuan menetapkan tingkat kesesuaian Teknologi dengan kriteria dan/atau standar yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil kepada pengguna yang bersangkutan.

“Karena itu IATI harus menjadi bagian daripada penggerak dari kegiatan Llitbangjirap (Penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan). Eksistensi IATI akan terus ditingkatkan,” tegas Hammam.

Pada tahun depan, IATI berencana menggelar Kongres IATI untuk mengevaluasi keseluruhan bidang-bidang pembangunan yang membutuhkan audit teknologi. IATI juga akan menjadi organisasi profesi yang memberikan sertifikasi kepada auditor.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author