Bogor, Technology-Indonesia.com – Prof. Dr. Benny Rachman, M.Si, dikukuhkan menjadi profesor riset bidang sosial ekonomi pertanian oleh Majelis Profesor Riset Kementerian Pertanian (Kementan) di Bogor pada Senin (29/7/2019). Dalam acara pengukuhan profesor riset, Benny menyampaikan orasi berjudul “Reformulasi Sistem Penyangga Pangan Kota-Kota Besar melalui Inovasi Kelembagaan Sentra Distribusi Pangan Mendukung Ketahanan Pangan Nasional”.
Dalam orasi ilmiahnya, Benny menyampaikan bahwa secara umum kebutuhan pangan pokok dan strategis di kota-kota besar sangat tergantung pada pasokan pangan dari luar daerah sebagai penyangganya. DKI Jakarta, misalnya, sebagai pusat pemerintahan dan pusat perekonomian dengan jumlah penduduk yang besar, hampir 100 persen kebutuhan pangannya dipasok dari daerah penyangga.
“Selama ini, DKI Jakarta merupakan barometer dan acuan bagi daerah lainnya dalam hal pergerakan harga pangan. Karena itu, pemerintah memberi perhatian besar dalam menjaga stabilitas harga pangan di DKI,” terang Benny saat orasi pengukuhan profesor riset di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor pada Senin (29/7/2019).
Namun, sistem penyangga pangan di kota-kota besar yang berjalan saat ini ternyata belum bisa meredam gejolak harga yang terus menerus berulang setiap tahun. Fenomena ini disebabkan oleh sistem pasokan pangan ke kota-kota besar yang masih bersifat business to business sehingga besarnya volume cadangan pangan sulit diukur. Selain itu, belum ada regulasi yang menjadi payung hukum dalam penyelenggaraan kerjasama bidang pangan antara kota besar dan daerah penyangga.
“Kelemahan-kelemahan tersebut menjadi dasar pijakan untuk segera melakukan reformulasi sistem penyangga pangan melalui inovasi Kelembagaan Sentra Distribusi Pangan (SDP) yang tangguh dalam meredam gejolak harga pangan,” paparnya.
Melalui orasinya, Benny memaparkan sebuah kebaruan gagasan tentang reformulasi sistem penyangga pangan kota-kota besar yang dilakukan melalui inovasi kelembagaan SDP yang terintegrasi secara spasial dan berbasis korporasi.
Benny telah mengembangkan pemikiran yang strategis dalam rangka mewujudkan stabilisasi pasokan dan harga pangan, terutama di kota-kota besar melalui pembentukan kelembagaan SDP. Konsep pemikiran ini telah mulai dirintis implementasinya pada saat Benny bertugas di jajaran Badan Ketahanan Pangan.
Riwayat Hidup
Peneliti kelahiran Jakarta, 10 Februari 1959 ini merupakan anak kelima dari delapan bersaudara dari pasangan R. Rahardja Tisnakusumah dan UKR Nachraeni. Benny menikah dengan Tike Tilly Septiawati dan dikaruniai dua orang anak, yaitu: R. Aditya Satrya Wibawa dan R. Adjie Wicaksana.
Benny menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN Ciateul 5 Bandung, 1971; Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dari SMPN 10 Bandung, 1974; dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dari SMAN 5 Bandung, 1977. Ia memperoleh Gelar Sarjana Statistik dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) 1984; Gelar Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), 1995; dan Gelar Doktor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan dari IPB, 1999.
Sesuai bidang kompetensinya, Benny mengikuti beberapa pelatihan antara lain Leadersip and Research Management di Wageningen University, Belanda tahun 2004, Structure Reform and Domestic Adjustment Policies in The Agricultural Sector di Australia, 2008; Free Trade and Business Leader di Philippines, 2014. Selain itu, penugasan konferensi ke luar negeri, antara lain: Sidang World Food Security-FAO di Roma, 2015; Sidang G-20 Agricultural Deputies di China, 2016; Sidang Committee on World Food Security di Roma, 2017; dan High Level World Food Summit di Denmark, 2018.
Jabatan struktural yang pernah diduduki, adalah sebagai Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten, 2004-2008; Kepala Bidang Kerjasama dan PHP-Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2008-2010; Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan-Badan Ketahanan Pangan, 2013-2016; dan Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan-Badan Ketahanan Pangan, 2016-2018.
Jabatan fungsional peneliti diawali sebagai Asisten Peneliti Muda tahun 1989, Anjun Peneliti Madya tahun 1991, Peneliti Muda tahun 1994, Peneliti Madya tahun 1998, dan memperoleh jabatan Peneliti Utama Gol. IV/E tahun 2012.
Benny telah menghasilkan 100 karya tulis ilmiah yang ditulis sendiri maupun dengan penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, prosiding, dan makalah yang diterbitkan, 14 diantaranya dalam Bahasa inggris.
Peraih penghargaaan Satya Lancana Karya Satya Tahun 2013 dari Presiden Republik Indonesia ini aktif dalam organisasi seperti: anggota dari Asean Food Security Reserve Board, 2013-2018; Alternate Council Asean Plus Three Emergency Rice Reserve, 2013-2018; Task-Force: Asean Interprated Food Security Strategic Plan Of Action, 2015-2019; Sekretaris/Anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan, 2017-sekarang; anggota Perhimpunan Ekonomi Pertanian, dan anggota Himpunan Peneliti Indonesia (Himpenindo).