Kunjungan Menristekdikti, Mohamad Nasir ke PT Dirgantara Indonesia (Foto Humas Ristekdikti)
Pesawat terbang N219 yang dikembangkan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sudah memasuki tahap akhir pengembangan dan direncanakan terbang perdana pada pertengahan 2017. PT DI telah membangun beberapa laboratorium untuk mendukung berbagai macam pengujian pesawat N219. Proses sertifikasi pesawat N219 juga berjalan sangat baik dengan didukung oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Proses sertifikasi dilakukan pada dua aspek yaitu aspek design dan analisis serta aspek pembangunan fisik pesawat prototype. Untuk aspek design dan analysis, Tim Kemenhub memeriksa satu persatu dokumen yang dibuat oleh engineer PT DI.
Sedangkan pada aspek fisik pesawat prototype, Tim Kemenhub memeriksa part-part yang akan diintegrasikan (assembly), hal ini untuk memastikan bahwa part yang dibuat sudah sesuai dengan desain dari engineer.
Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan PT DI juga telah membangun beberapa laboratorium untuk mendukung berbagai macam pengujian. “Laboratorium yang telah kami bangun diantaranya laboratorium avionic, laboratorium elektrikal power sistem, laboratorium hidrolik dan simulator pesawat N219,” ujar Budi saat menerima kunjungan kerja Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, di Bandung, Senin (27/2/2017).
Pesawat N219 merupakan pesawat angkut ringan yang memiliki kemampuan dapat beroperasi di daerah penerbangan perintis. Pesawat N219 memiliki berbagai keunggulan diantaranya dapat lepas landas dalam jarak pendek. N219 juga dapat lepas landas dan mendarat di landasan yang tidak beraspal. Pesawat ini dapat self starting tanpa bantuan ground support unit, dapat beroperasi dengan ground support equipment yang minim.
Selain itu memiliki kabin terluas dikelasnya dan memiliki biaya yang kompetitif, N219 dapat terbang rendah dengan kecepatan yang sangat rendah mencapai 59 knots. Pesawat ini juga dilengkapi Multihop Capability Fuel Tank, teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
Pesawat N219 diharapkan mampu menjawab kebutuhan yang melayani operasional bandara perintis dan optimis mampu menguasai pasar pesawat terbang di kelasnya.
Dirut PT. DI menyatakan pesawat ini merupakan pintu untuk menguasai pasar komersial dan langkah bersama untuk menguasai teknologi kedirgantaraan.
Berita terkait: Terbang Perdana N219 Direncanakan Pertengahan Tahun 2017