Reduksi Emisi Karbon, BRIN dan PT Alam Semesta Integra Kembangkan Teknologi Fotobioreaktor CCUS Berbasis Mikroalga

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kerja sama dengan PT Alam Semesta Integra (ASI) dalam pengembangan teknologi fotobioreaktor CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage) berbasis mikroalga. Teknologi ini diharapkan menjadi solusi inovatif dalam upaya pengurangan emisi karbon serta mendukung keberlanjutan lingkungan.

Teknologi fotobioreaktor CCUS berbasis mikroalga ini dirancang sebagai sistem yang relatif murah, ramah lingkungan, serta dapat diimplementasikan dalam skala besar dengan produktivitas biomassa yang tinggi.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) BRIN, Luki Subehi dan Direktur PT Alam Semesta Integra, Eddy Setiawan, di Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Senin (10/3/2025).

Penandatanganan kerjasama ini disaksikan oleh Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, Kepala ORKM BRIN Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, dan Dr. Ing. Ilham Habibie (BRITEK-KADIN).

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, riset terkait CCUS menjadi salah satu fokus BRIN dalam memanfaatkan biodiversitas Indonesia, salah satunya mikroalga. “Indonesia kaya akan mikroalga maupun makroalga, di mana pada teknologi CCUS ini, mikroalga akan dimanfaatkan untuk menangkap (capture) gas karbon dioksida (CO₂),” kata Handoko.

Teknologi fotobioreaktor CCUS berbasis mikroalga dirancang sebagai sistem yang relatif murah, ramah lingkungan, serta dapat diimplementasikan dalam skala besar dengan produktivitas biomassa yang tinggi. Biomassa yang dihasilkan tidak hanya berperan dalam mitigasi emisi karbon, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis produk bernilai tinggi di bidang kosmetika, pertanian, dan kesehatan.

“Teknologi ini belum sepenuhnya establish. Meskipun di berbagai belahan dunia banyak dilakukan, tetapi setidaknya kita bisa memulai dari capture dan utilisasi,” tambahnya.

Handoko mengatakan, BRIN hadir tidak tidak hanya untuk riset, tetapi juga menjadi enabler bagi industri untuk masuk ke ranah riset, termasuk riset advance seperti CCUS.

“Kita berupaya memanfaatkan sumber daya alam lokal, khususnya mikroalga yang by nature menyerap karbon dioksida, dan itu akan dioptimalkan. Jadi bisa kita klaimkan untuk carbon asset, carbon accounting. Ini penting bagi Kementerian Lingkungan Hidup, semoga ini bisa menjadi salah satu rencana aksi konkret pada COP (Conference of the Parties) berikutnya,” kata Handoko.

Kepala PRLSDA BRIN, Dr. Luki Subehi, menekankan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mendukung teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) berbasis mikroalga.

“Mikroalga memiliki potensi besar dalam menangkap gas karbon dioksida (CO₂) melalui proses fotosintesis. Biomassa yang dihasilkan tidak hanya berperan dalam mitigasi emisi karbon, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis produk bernilai tambah untuk pangan, pakan, farmasi, dan bioenergi,” jelas Luki.

Tim peneliti Pengembangan Teknologi Fotobioreaktor mikroalga PRLSDA yang diketuai oleh Dr. Awalina Satya telah mengembangkan dan menguji berbagai model fotobioreaktor CCUS berbasis mikroalga sejak tahun 2020 hingga sekarang.

Berbagai hasil riset ini telah dipublikasikan di beberapa jurnal internasional bereputasi tinggi, dan beberapa chapter book yang diterbitkan oleh publisher global ternama serta dipresentasikan dalam berbagai simposium global.

Teknologi ini telah terbukti secara ilmiah dalam meningkatkan efisiensi biosekuestrasi CO₂ oleh mikroalga Spirulina platensis, sekaligus mengoptimalkan proses fotosintesis berbasis pada pemilihan strain mikroalga unggul, formulasi medium pertumbuhan, pengendalian faktor irradiance, pH, dan suhu.

PT Alam Semesta Integra akan mengadopsi paket teknologi ini untuk mengembangkan produk fotobioreaktor CCUS pada varian produk Olympus, yang memiliki keunggulan dalam efisiensi penyerapan CO₂ dan peningkatan produktivitas biomassa.

Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan solusi nyata dalam pengurangan emisi gas rumah kaca serta mendorong kesinambungan ekonomi dan lingkungan melalui bio-ekonomi sirkular.

Dikatakan Luki, BRITEK-KADIN yang diketuai oleh Dr. Ing. Ilham Habibie dan para jajarannya juga turut berperan dalam memfasilitasi kolaborasi ini, guna memastikan inovasi berbasis riset dapat diterapkan di sektor industri. Kolaborasi ini diharapkan menjadi contoh sinergi antara lembaga riset, dunia usaha, dan pemerintah dalam mengatasi permasalahan lingkungan secara berkelanjutan.

Selain mengembangkan teknologi fotobioreaktor, kerja sama ini juga mencakup riset dan inovasi dalam bidang energi terbarukan, khususnya dalam menggali potensi pemanfaatan biomassa mikroalga sebagai sumber energi berkelanjutan serta pemanfaatan energi terbarukan pada proses real-time monitoring pada sistem fotobioreaktor CCUS.

Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa menyatakan bahwa BRIN berkomitmen untuk mendukung hilirisasi teknologi ini ke berbagai sektor industri. “Kami ingin memastikan bahwa hasil riset ini tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi dapat diimplementasikan secara luas dalam industri dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” jelasnya.

Ocky berharap teknologi fotobioreaktor CCUS berbasis mikroalga dapat berkontribusi secara signifikan dalam mendukung target pengurangan emisi karbon nasional serta meningkatkan ketahanan energi berbasis sumber daya hayati.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

More From Author