Menjajal Fasilitas Sewa Sepeda Boseh di Bandung

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Deretan sepeda berwarna biru bertuliskan Boseh berjajar rapi di salah satu sudut Taman Cibeunying, Kota Bandung. Sepeda Boseh telah hadir setahun terakhir menghiasi taman ini dan sejumlah titik keramaian serta tempat wisata Kota Bandung.

Sepeda Boseh atau Bike on The Street Everybody Happy merupakan fasilitas penyewaan sepeda (Bike sharing) yang disediakan Pemkot Bandung. Fasilitas penyewaan ini dikembangkan terintegrasi dengan pembayaran menggunakan uang elektronik (e-Money) dalam bentuk smart card dalam proses peminjaman sepeda.

Saat ini, ada 200 unit sepeda yang tersebar di 20 stasiun sepeda di Kota Bandung. Untuk menikmati fasilitas Boseh ini, masyarakat cukup mendatangi stasiun sepeda dan melakukan registrasi yang dilakukan sekali saat pertama melakukan peminjaman Boseh. Warga akan mendapatkan kartu pintar setelah melakukan pengisian data sesuai KTP elektronik yang dapat digunakan untuk meminjam sepeda.

Layanan penyewaan Boseh ini didukung PT. Aino Indonesia, sebuah perusahaan teknologi pemroses pembayaran milik Universitas Gadjah Mada (UGM). Aino menjadi integrator sistem peminjaman Boseh yakni dalam mengimplementasikan penerimaan pembayaran non tunai Bike Sharing sejak awal 2018.

“Sistem ini mempermudah pengguna dalam melakukan pembayaran karena tidak perlu menggunakan uang tunai. Namun yang terpenting sistem ini mendukung Gerakan Nasional Non Tunai,” papar Direktur PT. Aino Indonesia, Syafri Yuzal dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (29/7/2018) di kawasan Taman Cibeunying Bandung.

Cara pembayaran sewa Sepeda Boseh menggunakan kartu Aino (Foto Humas UGM/Firsto)

Untuk menggunakan fasilitas Boseh ini, jelas Syafri, pengguna tinggal menempelkan kartu pada alat berupa boks berwarna biru di stasiun dan memasukan nomor pin masing-masing lalu memilih menu pinjam sepeda dan sepeda yang akan digunakan. Secara otomatis kunci yang berada di dock sepeda akan terbuka dan sepeda siap digunakan.

Untuk proses pengembalian sepeda dapat dilakukan di seluruh stasiun sepeda. Sepeda cukup dimasukan ke dock hingga mengunci otomatis. Setelahnya pengguna tinggal menempel kartu dan memasukkan mesin PIN lalu pilih menu pengembalian sepeda.

“Untuk tarif sewa sepeda Rp. 1.000,- per jam dan Rp. 2000,- untuk jam berikutnya,” terangnya.

Boseh dilengkapi dengan GPS dan data peminjam yang tercatat dalam sistem. Dengan begitu aktivitas penggunaan sepeda dapat terlacak.

Selain Boseh, sistem ini diaplikasikan pada beberapa fasilitas publik lainnya di Kota Bandung. Antara lain 30 unit sistem tiket elektronik Trans Metro Bandung, 445 unit ON Street Parking/ Terminal Parkir Elektronik, serta 12 unit Vending Machine minuman.

Implementasi sistem pemroses pembayaran non tunai berbasis uang elektronik multi penerbit juga dilakukan Aino pada sejumlah fasilitas publik di kota-kota besar Indonesia. Beberapa diantaranya sistem tiket elektronik transportasi publik Trans Jogja, Trans Metro Bandung dan Trans Jakarta. Lalu, sistem pembayaran parkir elektronik pinggir jalan di Jakarta, Bandung dan Tabanan Bali, serta sistem pembayaran parkir elektronik dalam kawasan di 10 kota.

“Selain itu juga pada sistem pembayaran Jalan Tol di Surabaya dan Kebon Bawang Jakarta, vending machine minuman di 4 kota, serta retribusi pasar tradisional di 2 kota,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author